Sentimen
Filosofi Terubuk dalam Sayur Besan
Liputan6.com
Jenis Media: Regional
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1416774/original/063724500_1480057565-20161125-Sayur_Besan_edited.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta - Sayur besan adalah hidangan khas Betawi berisi terubuk, ebi, kentang, sohun, hingga petai. Dari ragam isian tersebut, kehadiran terubuk memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Terubuk merupakan telur atau bunga tebu. Tumbuh sebagai tanaman musiman, terubuk menjadi isian yang cukup istimewa dalam sayur besan.
Dalam semangkuk sayur besan berisi terubuk, ebi, kentang, sohun, dan dilengkapi petai. Sayur ini memiliki kuah santan yang gurih.
Sekilas, sayur besan tampak mirip dengan sajian khas Betawi lainnya. Namun, kehadiran terubuk menjadi sorotan yang paling menonjol dalam hidangan ini.
Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, terubuk menggambarkan persatuan orang-orang yang berkumpul rukun karena ikatan pernikahan. Hal itu dilihat dari tampilan terubuk yang tampak seperti kumpulan ikan saat dibuka.
Atas dasar inilah, sayur besan kerap hadir dalam acara pernikahan atau pertemuan besan, termasuk saat lamaran maupun akad nikah. Sayur besan hadir sebagai lambang penggabungan dua keluarga yang bersatu dalam ikatan pernikahan.
Sentimen: positif (95.5%)