Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kebon Bawang, Sungai Bambu, Tanjung Priok
Kasus: penganiayaan, Tawuran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Daftar Empat Geng Pemuda Tawuran di Dekat Rumah Ahmad Sahroni NasDem, Dua Orang Dibacok
Tribunnews.com
Jenis Media: News

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Tawuran pecah di Jalan Swasembada X, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, di dekat rumah politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni.
Empat geng pemuda terlibat dalam tawuran itu setelah sebelumnya janjian melalui media sosial.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol R. Sigit Kumono mengatakan, tiga kelompok pemuda itu masing-masing geng Empang, geng Bakti, geng Sungai Bambu (Subam), dan geng Kebon Pisang (Bonpis).
"Berawal dari kelompok Empang atau kelompok Subam dan kelompok Bonpis melalui Instagram janjian untuk melakukan penyerangan kepada kelompok Bakti," kata Sigit di Mapolsek Tanjung Priok, Jumat (2/5/2025).
"Kemudian kelompok Subam berkomunikasi dengan kelompok Bakti, rombongan akan melakukan penyerangan terhadap kelompok Bakti," sambung Kapolsek.
Tawuran pun pecah pada sekitar pukul 2.30 WIB, Kamis (1/5/2025) dinihari.
Awalnya, geng Empang bergerombol dengan geng Subam dan geng Bonpis mendatangi kawasan kumpul para pemuda dari geng Bakti.
Dari penyerangan itu, geng Bakti pun dipukul mundur sampai ke Jalan Swasembada X.
Para pelaku tawuran ini lantas mencari musuh mereka di lokasi hingga akhirnya melakukan penyerangan terhadap musuhnya dan berimbas kepada warga setempat.
Diketahui, tiga pemuda melakukan pembacokan kepada dua korban hingga mereka mengalami luka-luka.
Sejumlah warga yang menyaksikan penyerangan ini lalu berupaya menangkap pelaku tawuran.
Pelaku RA (15), yang merupakan tersangka utama pembacokan akhirnya tertangkap dan diserahkan ke pihak kepolisian.
Polisi juga segera melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya, MT (20), yang berperan memboncengi RA.
Kedua pelaku yang tertangkap kini diproses dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat serta undang-undang darurat tentang kepemilikan senjata tajam.
Di sisi lain, polisi kini masih memburu dua pemuda lainnya yang juga ikut terlibat dalam pembacokan di lokasi kejadian.
Diketahui, akibat penyerangan para pelaku tawuran ini, ada dua korban yang mengalami luka sayatan senjata tajam.
Diberitakan sebelumnya, aksi brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam menyerang permukiman warga di Jalan Swasembada Barat X, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terjadi pada Kamis (1/5/2025) dinihari.
Penyerangan para pemuda pelaku tawuran ke permukiman warga ini terjadi tak jauh dari rumah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, dan terekam CCTV.
Rekaman CCTV memperlihatkan para pelaku membawa senjata tajam seperti celurit dan klewang.
Mereka tampak mengejar seseorang sebelum akhirnya menyerang warga secara acak. Diduga, para pelaku tengah mencari musuh dari kelompok mereka.
Karena tidak menemukan target, mereka justru menyasar warga sekitar. Bahkan, sedikitnya dua orang warga mengalami luka-luka akibat serangan itu.
Ketua RT 07 RW 13, Subari, mengatakan pelaku bukan warga sekitar, melainkan gerombolan pemuda dari wilayah lain yang hendak mencari musuhnya di permukiman warga.
"Mereka itu sebenarnya orang luar ingin mencari seseorang yang dianggap musuh mereka lah, yang jadi korban warga setempat yang nggak tahu apa-apa masalahnya. Mereka pas malam itu pas waktu kejadian ada warga yang dikejar-kejar lari lah ke wilayah kami ini," kata Subari, Kamis (1/5/2025).
Menurut Subari, lokasi penyerangan yang dilakukan para pemuda itu tak jauh dari rumah Ahmad Sahroni, politikus Partai NasDem yang kini menjabat anggota DPR RI.
Gerombolan pemuda itu menyerang dengan menggunakan senjata tajam.
"Iya, kejadiannya itu dekat, depan rumahnya Pak Sahroni, anggota DPR," kata Subari.
Subari menambahkan, aksi tawuran mulai sering kejadian semenjak bulan puasa.
Namun, kebanyakan pelakunya bukan merupakan warga setempat, alias pemuda-pemuda dari wilayah lain yang saling bentrok di permukiman warga.
"Pas waktu bulan puasa awal itu mereka itu anak-anak ini sering masuk kemari menyerang warga sini, nggak tahu mungkin ada musuhnya atau apa saya nggak tahu juga, nyerangnya pake senjata tajam, kayak celurit yang panjang-panjang itu," ucapnya.
"Mereka itu rata-rata anak-anak 20 tahunan. Di bawah 20 tahun, seperti anak-anak pelajar. Nggak ada kayak orang tua itu nggak ada. Di sini mah aman-aman aja, nggak ada yang tawuran orang-orangnya. Pelakunya menyasar ke mana-mana akhirnya ke wilayah sini," pungkas Subari.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Sentimen: negatif (100%)