Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York
Kasus: covid-19
McDonalds Terpukul! Penjualan di AS Anjlok, Konsumen Kian Waspada
Medcom.id
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta: Raksasa makanan cepat saji McDonald's mengalami penurunan penjualan terparah di Amerika Serikat sejak pandemi 2020.
Melansir New York Post, Jumat, 2 Mei 2025 penjualan di toko yang sama, yaitu toko yang sudah buka minimal satu tahun, turun hingga 3,6 persen pada kuartal pertama 2025.
Penurunan ini melampaui prediksi analis yang memperkirakan penurunan hanya sebesar 1,7 persen. Bahkan, ini menjadi yang terburuk sejak anjlok 8,7 persen di masa awal pandemi covid-19.
"Kami tetap berhati-hati terhadap kesehatan konsumen secara keseluruhan," ujar CEO McDonald's Chris Kempczinski.
Inflasi dan kekhawatiran tarif picu tekanan konsumen
Penurunan ini bukan hanya akibat cuaca buruk, tapi juga karena meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap inflasi.
Kebijakan tarif Presiden Trump yang diprediksi akan kembali diberlakukan turut meningkatkan kecemasan akan lonjakan harga dan ancaman resesi.
Kempczinski menyebutkan bahwa bukan hanya konsumen berpenghasilan rendah yang mulai mengencangkan ikat pinggang, tetapi juga kelas menengah.
"Konsumen berpenghasilan menengah terbebani oleh dampak kumulatif dari inflasi dan kecemasan yang meningkat," ungkapnya.
Strategi McDonald's
Untuk mengatasi situasi ini, McDonald's menyiapkan sejumlah strategi seperti, menawarkan kembali program McValue dan memperpanjang promo Paket Makanan USD5 hingga akhir 2025.
Lalu, menghadirkan kembali Chicken Strips kesukaan pelanggan, Kolaborasi edisi terbatas dengan film "A Minecraft Movie", dan menambahkan minuman baru ala CosMc's, seperti kopi rasa unik dan minuman berenergi
Langkah ini ditujukan untuk menarik kembali minat pelanggan, khususnya generasi muda dan keluarga.
Kinerja global juga tertekan
Di tingkat global, penjualan McDonald's turun 1 persen. Perusahaan menyebutkan, ini dipengaruhi oleh perbandingan dengan kuartal yang lebih panjang tahun lalu karena adanya Hari Kabisat. Namun, tanpa memperhitungkan Hari Kabisat, penjualan global disebut datar.
Pasar internasional seperti Inggris, Australia, dan Prancis mengalami penurunan penjualan 1 persen. Pasar berlisensi seperti Jepang, China, dan Brasil justru mencatat pertumbuhan 3,5 persen.
Laba dan pendapatan turun, tapi McDonald's tetap optimis
Pada kuartal pertama 2025, laba bersih McDonald's tercatat sebesar USD1,87 miliar, atau USD2,60 per saham. Angka ini menurun dari USD1,93 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan juga turun 3 persen menjadi USD5,96 miliar, tidak memenuhi ekspektasi analis yang memperkirakan USD6,09 miliar.
Meski begitu, McDonald's tetap optimis. Mereka berencana membuka 2.200 lokasi baru di seluruh dunia dan menggelontorkan belanja modal antara USD3 miliar hingga USD3,2 miliar.
Harapan baru di tengah kecemasan
Dengan strategi diskon, inovasi menu, dan ekspansi lokasi baru, McDonald's berharap dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan sekitar 2 persen secara global.
Meski tekanan ekonomi membayangi, perusahaan yakin dapat tetap relevan dan diminati konsumen di tengah tantangan zaman.
"Kami menegaskan kembali prospek setahun penuh, termasuk potensi dampak dari tarif Trump," kata para eksekutif dalam pengumuman resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)
Sentimen: positif (94.1%)