Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Seoul
Mantan PM Han Duck-soo Nyapres, Siap Pimpin Korsel Pasca Krisis Politik - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Han Duck Soo mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden, Jumat (2/5/2025).
Pengumuman tersebut diungkap bersamaan mundurnya Han Duck Soo dari kursi jabatannya jelang Pemilu Korsel yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang.
Dalam keterangan resminya, Han mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dengan fokus pada reformasi konstitusi dan pengurangan kekuasaan eksekutif
"Demi masa depan Republik Korea, negara yang sangat saya cintai, dan demi kita semua, saya telah memutuskan untuk melakukan apa pun yang saya bisa," kata Han dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Saya akhirnya memutuskan untuk meletakkan jabatan saya untuk melakukan apa yang saya bisa dan apa yang saya miliki untuk membantu mengatasi krisis yang kita hadapi,” imbuhnya
Han, diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) untuk meluncurkan kampanye konservatif terpadu melawan calon terdepan liberal Lee Jae-myung.
Han mengatakan bahwa jika terpilih, ia akan membentuk badan untuk mengubah konstitusi sehingga presiden dan DPR berbagi kekuasaan berdasarkan prinsip checks and balances.
Secara khusus, Han berjanji akan mempersingkat masa jabatan presiden menjadi tiga tahun.
Ia akan menyusun rancangan amendemen konstitusi pada tahun pertama masa jabatannya, menyelesaikan proses amendemen pada tahun kedua.
Sementara pada tahun ketiga, pemilu legislatif serta pemilihan presiden akan digelar.
Perubahannya juga akan mencegah kalangan politik dan lembaga peradilan ikut campur dalam sektor masing-masing.
"Saya akan berusaha sekuat tenaga agar dipilih oleh rakyat kita dalam pemilihan presiden ini," ujar Han.
Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan komitmennya untuk menjalankan “Kebersamaan dengan Rakyat”, yang mencakup penyelesaian isu perdagangan dengan pemerintahan Trump di Amerika Serikat serta mendorong persatuan nasional dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
Sebelumnya, Han menghadapi pemakzulan oleh Majelis Nasional pada Desember 2024 karena menolak untuk memberlakukan dua undang-undang yang membentuk penasihat khusus untuk menyelidiki Presiden Yoon dan istrinya, Kim Keon-hee.
Namun, pada Maret 2025, Mahkamah Konstitusi membatalkan pemakzulan tersebut dan mengembalikan Han ke posisinya sebagai Presiden Sementara.
Sebelum maju ke kursi Pilpres,di pemerintahan liberal dan konservatif, Han telah memegang berbagai peran senior.
Termasuk menteri keuangan, menteri perdagangan, dan duta besar negara untuk AS.
Berkat kepiawaiannya, Han telah dua kali menjabat sebagai perdana menteri, pertama di bawah mendiang mantan presiden Roh Moo-hyun dan baru-baru ini di bawah Yoon.
"Saya telah mendedikasikan hidup saya untuk melayani di garis depan pembangunan ekonomi sebagai pelayan publik yang bangga dari Republik Korea," kata Han.
Majunya Han dalam kusi pilpres diperkirakan akan menjadi pesaing utama dalam kontestasi tersebut.
Terutama dengan menghadapi tantangan dari kandidat progresif Lee Jae-myung dan beberapa calon konservatif lainnya.
Calon Kandidat Presiden Korsel
Selain Han Duck-soo, sejumlah kandidat lainnya terpantau mulai bermunculan dan menunjukkan kemampuan menjelang Pilpres Korsel 2025.
Menteri Ketenagakerjaan Kim Moon Soo termasuk di antara segelintir calon yang telah mengisyaratkan niat mereka untuk mencalonkan diri.
Ia mengundurkan diri dari jabatannya pada awal April dan mengatakan meluncurkan kampanyenya.
Selain itu, Ahn Cheol Soo, seorang anggota parlemen PPP yang merupakan orang pertama yang memberikan suara untuk pemakzulan Yoon, juga menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri.
Ia mengatakan bahwa ia adalah "kandidat yang lebih bersih daripada siapa pun".
Ia juga berjanji untuk mengamankan mesin pertumbuhan ekonomi baru. Termasuk kecerdasan buatan, untuk melawan kebijakan perdagangan Trump.
Selain itu, Lee Jae Myung, pemimpin populis Partai Demokrat liberal yang kalah dari Yoon dengan selisih tipis pada tahun 2022, juga jadi calon terdepan. Tetapi menghadapi tantangan hukumnya sendiri.
Sebuah jajak pendapat Gallup yang dipublikasikan April lalu menunjukkan 34 persen responden mendukung Lee sebagai pemimpin berikutnya.
Sementara 9 persen mendukung Kim, 5 persen memilih mantan pemimpin PPP Han Dong Hoon.
Kemudian 4 persen memilih wali kota Daegu Hong Joon Pyo, dan 2 persen memilih Wali Kota Seoul Oh Se Hoon.
(Tribunnews.com/Namira)
Sentimen: positif (72.7%)