Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tel Aviv, Yerusalem
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilanda kebakaran hutan yang membakar ribuan hektar lahan di wilayah Yerusalem, kini Israel dihadapkan dengan bencana badai pasir.
Dari cuplikan video yang beredar di sosial media, terlihat badai pasir dahsyat menghantam wilayah Beersheba di Gurun Negev Israel selatan.
Dalam video singkat itu menunjukkan kota gurun Beersheba secara bertahap ditelan oleh awan debu besar.
Tampak pula langit yang seharusnya berwarna biru berubah menjadi oranye dan abu-abu.
Sementara unggahan video dari Channel 12 yang memperlihatkan para tentara Israel yang sedang berjuang menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.
"Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa," kata saluran televisi Israel tersebut.
Kondisi ini membuat kota-kota di Israel diliputi suasana yang mencekam dan berbahaya, karena kualitas udara yang terus buruk.
Adapun Yerusalem dan Tel Aviv, tercatat sebagai yang terburuk di dunia, dengan konsentrasi partikel debu halus (PM2.5) mencapai level berbahaya.
Belum dirinci apakah badai ini menyebabkan korban jiwa, namun mengutip Anadolu badai pasir membuat jarak pandang menjadi minim.
Orang-orang yang sudah berada di jalan, memilih untuk meninggalkan mobil mereka di jalanan dan mencari perlindungan.
Masyarakat pun dihimbau untuk tidak keluar rumah karena bisa membahayakan keselamatan mereka.
Selain itu badai pasir dan debu yang terus menerus terjadi di khawatirkan mengubur vegetasi, mencemari air, dan menurunkan kesuburan tanah.
Badai pasir ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim memperparah bencana alam dan dampaknya pada semua aspek kehidupan.
Israel Lumpuh
Lebih lanjut imbas badai pasir besar dan kebakaran hutan yang terus meluas membuat Israel hampir lumpuh.
Pemerintah memerintahkan channel-channel televisi untuk menunda perayaan kemerdekaan Israel yang seharusnya dirayakan pada Rabu, 30 April hingga Kamis, 1 Mei 2025.
“Hari Kemerdekaan,” yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba bagi warga Palestina -- pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.
Israel kemudian mendeklarasikan status darurat nasional, memerintahkan Otoritas penyelamat Israel mengevakuasi penduduk dari beberapa kota di Israel seiring dengan kebakaran hutan yang meluas.
Israel Minta Bantuan Dunia
Pasca dilanda badai dan kebakaran, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional.
Permintaan ini diajukan Netanyahu demi mempercepat proses pemadaman api yang telah melanda wilayah Yerusalem hingga Tel Aviv.
Hingga membakar sekitar 5.000 hektar lahan serta memicu gangguan signifikan terhadap kegiatan nasional Israel.
Mengutip laporan APNews, setidaknya sudah ada beberapa negara sekutu yang telah mengirimkan bantuan ke Israel.
Di antaranya ada Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania yang mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan api.
Langkah serupa juga turut dilakukan beberapa negara lain seperti Makedonia Utara, Mesir dan Siprus yang mengirimkan pesawat pengebom air, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Bantuan ini diterjunkan sebagai bentuk solidaritas kemanusian serta kepentingan geografis dan keamanan langsung yang dipandang sebagai langkah diplomasi lunak, meskipun hubungan politiknya sangat kompleks.
(Tribunnews.com / Namira)
Sentimen: negatif (100%)