Sentimen
Positif (99%)
2 Mei 2025 : 13.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Tiongkok, Washington

CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman - Halaman all

2 Mei 2025 : 13.20 Views 21

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) memicu kehebohan internasional dengan merilis dua video berbahasa Mandarin.

Lewat video tersebut, CIA secara terang-terangan mengajak pejabat pemerintah Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara kepada Washington.

Kampanye ini dipublikasikan secara luas di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Telegram, dan X (dulu Twitter).

Video berisi pesan langsung dan instruksi teknis yang menjelaskan cara aman menghubungi CIA melalui jaringan anonim seperti Tor.

Dalam video fiktif tersebut, seorang aktor yang berperan sebagai pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyampaikan keresahannya terhadap nasib keluarganya di tengah ketidakpastian politik

 Ia menggambarkan bagaimana banyak pejabat disingkirkan tanpa peringatan, “seperti sepatu usang.”

“Pria ini, yang telah bekerja keras untuk mencapai puncak sepanjang hidupnya, kini menyadari sepenuhnya bahwa setinggi apa pun statusnya, hal itu tidak cukup untuk melindungi keluarganya di masa yang penuh gejolak dan meresahkan ini,” demikian narasi dalam video berbahasa Mandarin yang diunggah ke YouTube.

“Ia ingin mengendalikan takdirnya dan menemukan jalan untuk melindungi keluarganya dan prestasi yang telah ia bangun melalui kerja keras selama bertahun-tahun,"

"Sadar bahwa semua yang dimilikinya dapat lenyap dalam sekejap, ia terdorong untuk membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menghubungi CIA dengan aman.”

Video tersebut memberikan petunjuk teknis untuk mengakses CIA melalui web gelap, dengan jaminan keamanan dan kerahasiaan.

Direktur CIA, John Ratcliffe, dalam wawancara dengan Fox News menjelaskan bahwa merekrut sumber intelijen adalah bagian dari misi utama lembaganya.

“Salah satu peran utama CIA adalah mengumpulkan informasi intelijen untuk presiden dan para pembuat kebijakan,” katanya.

“Salah satu cara kami melakukannya adalah dengan merekrut aset yang dapat membantu kami mencuri rahasia,” tambahnya.

Kampanye publik ini menandai eskalasi dalam persaingan intelijen antara Washington dan Beijing.

Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan resmi terhadap kampanye ini.

Banyak pihak menduga reaksi keras akan menyusul.

Desmond Shum, mantan taipan properti Tiongkok yang kini menjadi pembangkang dan tinggal di Inggris, menyebut langkah CIA ini sebagai “langkah publik paling agresif” terhadap Tiongkok dalam sejarah modern.

“Jenis pendekatan publik seperti ini adalah jenis provokasi yang membuat PKT marah – dan Xi Jinping secara pribadi,” tulis Shum dalam akun X miliknya.

“Obsesinya terhadap kekuasaan seumur hidup bermula dari satu tujuan tunggal: mengamankan kendali Partai yang tak tergoyahkan atas Tiongkok.”

Langkah CIA ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, termasuk dalam isu Taiwan, teknologi, dan persaingan pengaruh global.

Alih-alih melalui operasi rahasia, badan intelijen tertua AS itu kini tampaknya berani menampilkan seruannya secara terbuka.

Penggunaan bahasa Mandarin dalam video mempertegas bahwa kampanye ini ditujukan langsung kepada para birokrat dan pejabat dalam sistem kekuasaan Beijing.

CIA sebelumnya pernah membuat ajakan terbuka lewat media sosial, langkah terbaru ini tetap mengejutkan.

Para pengamat menilai kampanye kali ini sangat tidak biasa karena secara langsung menyasar loyalitas pejabat tinggi di dalam sistem kekuasaan Tiongkok.

Langkah ini bisa memicu ketegangan diplomatik baru.

Pemerintah Tiongkok dikenal sangat sensitif terhadap setiap tindakan yang dianggap mencampuri urusan dalam negerinya.

Video berdurasi dua menit itu menyorot rasa putus asa, ketakutan, dan harapan akan masa depan yang lebih aman.

Pendekatan ini kemungkinan ditujukan untuk menarik simpati dari kalangan internal PKT yang merasa terancam oleh situasi politik di dalam negeri.

Belum jelas apakah kampanye itu sudah membuahkan intelijen baru atau berhasil merekrut agen, analis meyakini langkah CIA ini bukan sekadar aksi sesaat.

Mereka menilai ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi pengaruh Tiongkok yang terus berkembang.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: positif (99%)