Sentimen
Positif (100%)
2 Mei 2025 : 11.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Beda Pendapat Gubernur Kaltim dan Gubernur Bengkulu soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten' - Halaman all

2 Mei 2025 : 11.36 Views 13

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Beda Pendapat Gubernur Kaltim dan Gubernur Bengkulu soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten' - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menyindir Dedi Mulyadi sebagai "Gubernur Konten" dalam rapat resmi, sementara Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, memuji gagasan-gagasan positif Dedi yang dianggap inspiratif.

Perbedaan pandangan antara kedua gubernur ini memicu perhatian publik tentang peran media sosial dalam kepemimpinan daerah.

Sindiran Rudy Mas'ud terhadap Dedi Mulyadi

Pada Selasa (29/4/2025), Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menarik perhatian publik setelah menyebut Dedi Mulyadi sebagai "Gubernur Konten" dalam sambutannya di rapat dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Dalam sambutannya, Rudy mengatakan, “Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten.

Mantap nih Kang Dedi.” Ucapan ini langsung menjadi bahan perbincangan publik, menyasar Dedi Mulyadi yang dikenal aktif membuat konten sosial di media sosial.

Helmi Hasan Puji Dedi Mulyadi Sebagai Gubernur Inovatif

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, justru memuji Dedi Mulyadi sebagai seorang gubernur yang inovatif.

Dalam pandangannya, Dedi merupakan sosok yang banyak memberi gagasan positif untuk masyarakat.

Bahkan, Helmi Hasan mengaku terinspirasi untuk meniru beberapa kebijakan yang diterapkan Dedi, seperti cara berkomunikasi di media sosial dan kebijakan menindak siswa nakal.

“Hal baik, kenapa tidak duplikasi?” ujar Helmi Hasan pada Kamis (1/5/2025).

Ia menegaskan bahwa meniru kebijakan yang baik dan sesuai dengan kondisi daerah tidak masalah, selama memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Dedi Mulyadi Tanggapi Sindiran Rudy Mas'ud

Tidak tinggal diam, Dedi Mulyadi memberikan balasan yang cukup menohok terhadap sindiran Rudy Mas'ud.

Saat rapat, Dedi mengungkapkan bahwa konten-kontennya yang viral justru memberikan dampak positif bagi anggaran belanja iklan Pemprov Jawa Barat.

“Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa sebelumnya Pemprov Jawa Barat mengeluarkan dana Rp 50 miliar untuk belanja iklan, namun setelah konten-kontennya viral, pengeluaran tersebut turun drastis menjadi hanya Rp 3 miliar.

Kontroversi dalam Dunia Kepemimpinan Sosial Media

Perbedaan pandangan ini mencerminkan perdebatan mengenai peran media sosial dalam pemerintahan.

Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan sebutan "Gubernur Konten," telah menggunakan media sosial untuk lebih dekat dengan rakyat dan menyampaikan kebijakan-kebijakan daerah.

Di sisi lain, sindiran dari Rudy Mas'ud menyoroti dampak dari ketergantungan terhadap media sosial dalam kepemimpinan.

Apa pun pandangan yang diambil, satu hal yang jelas: media sosial kini menjadi alat yang tidak bisa diabaikan dalam dunia politik modern.

Rekam Jejak Dedi Mulyadi dan Pengaruh Media Sosial

Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan kemampuannya dalam memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat, terus mendapat perhatian publik.

Kendati mendapat kritik dan sindiran, ia tetap yakin bahwa konten-konten yang dibuatnya memberikan dampak positif dalam hal komunikasi pemerintahan dan pengelolaan anggaran.

"Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus,” tegas Dedi.

Kisah ini menunjukkan bagaimana peran media sosial dalam pemerintahan semakin tidak terelakkan, dengan setiap gubernur memiliki pendekatannya masing-masing.

Perdebatan antara Gubernur Kaltim dan Gubernur Bengkulu hanya memperjelas bagaimana media sosial dan konten menjadi bagian tak terpisahkan dari politik dan komunikasi modern.

Apa pendapat Anda? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini jika Anda menginginkan orang lain untuk membacanya.

Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sentimen: positif (100%)