Sentimen
Positif (98%)
2 Mei 2025 : 05.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Makna Lagu 'Mangu' Fourtwnty: Saat Cinta Harus Mengalah pada Perbedaan Agama

2 Mei 2025 : 05.30 Views 13

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Makna Lagu 'Mangu' Fourtwnty: Saat Cinta Harus Mengalah pada Perbedaan Agama

JABAR EKSPRES – Lagu Mangu dari Fourtwnty yang berkolaborasi dengan Charita Utami belakangan ini kembali viral di berbagai platform media sosial. Lagu yang dirilis pada tahun 2022 ini mendadak mencuri perhatian publik karena liriknya yang menyentuh hati dan tema yang sangat relevan dengan banyak pasangan di Indonesia, yakni perbedaan agama yang mempengaruhi hubungan cinta. Lagu ini menggambarkan kisah cinta yang harus terpisah akibat adanya perbedaan keyakinan, meskipun rasa cinta di antara keduanya begitu kuat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dari lagu “Mangu” dan bagaimana lagu ini bisa menggugah perasaan banyak orang yang pernah merasakan cinta terhalang oleh perbedaan agama.

Lagu Mangu terinspirasi oleh kisah nyata yang dialami oleh seorang sahabat Fourtwnty di Solo. Sahabat tersebut mengalami konflik dalam hubungan asmara karena perbedaan agama.

Meskipun kedua pasangan ini saling mencintai, perbedaan keyakinan menjadi tembok yang sulit ditembus, membuat hubungan mereka berakhir dengan perpisahan yang tak diinginkan.

Ari Lesmana, vokalis Fourtwnty, mengatakan bahwa lagu ini muncul sebagai refleksi atas pilihan hidup dan tantangan dalam menjalin hubungan, terutama dalam konteks perbedaan agama.

Dalam wawancara, Ari mengungkapkan bahwa lagu ini juga mengingatkan pentingnya toleransi dan pemahaman dalam masyarakat, serta bagaimana masyarakat seharusnya memberi ruang bagi mereka yang menjalani hubungan lintas keyakinan.

Makna Judul “Mangu”

Judul lagu Mangu sendiri memiliki makna yang sangat dalam. Dalam bahasa Jawa, “mangu” berarti termenung, terdiam, atau bingung, sering kali karena perasaan sedih atau kecewa. Kata ini menggambarkan dengan tepat perasaan dua insan yang saling mencintai, namun harus menghadapi kenyataan pahit bahwa cinta mereka tak bisa bersatu karena perbedaan agama.

Setelah berbagai upaya untuk menyatukan hati, yang tersisa hanya keheningan, merefleksikan beratnya keputusan yang harus diambil.

Judul ini menggambarkan dilema batin yang dihadapi pasangan yang terpisah oleh keyakinan yang berbeda. Ketika seseorang terjebak dalam situasi seperti ini, mereka cenderung merasa bingung, terkejut, dan akhirnya terdiam, tak tahu apa yang harus dilakukan.

Sentimen: positif (98.5%)