Sentimen
Negatif (100%)
1 Mei 2025 : 09.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bambu Apus, Jati, Kramat, Kramat Jati, Tangerang

Kasus: kecelakaan, pembunuhan

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Perkara Warisan, Pria di Pamulang Tewas di Tangan Adiknya Sendiri Megapolitan 1 Mei 2025

1 Mei 2025 : 09.06 Views 7

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Perkara Warisan, Pria di Pamulang Tewas di Tangan Adiknya Sendiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

Perkara Warisan, Pria di Pamulang Tewas di Tangan Adiknya Sendiri Tim Redaksi TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial N (60) ditemukan tewas bersimbah darah di depan sebuah warung kelontong, Jalan Masjid Darussalam, Kedaung Ciputat, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (30/4/2025). Korban diduga dibunuh oleh adik kandungnya sendiri, F (40), karena konflik keluarga. Peristiwa tragis itu menggegerkan warga sekitar karena korban ditemukan dalam kondisi terluka parah di bagian bahu akibat benda tajam. Saat ini, pihak kepolisian masih memburu pelaku yang melarikan diri usai kejadian. Jenazah korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk kepentingan otopsi. Kanit Reskrim Polsek Pamulang AKP Fathuroji mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara, diduga penyebab pembunuhan tersebut berkaitan dengan perebutan harta warisan antara korban dan pelaku. "Diduga adanya pembunuhan. Kita sedang mengumpulkan bukti. Sementara masih kami dalami. Keduanya masih saudara. Jadi ada hubungan dengan harta warisan," ujar Fathuroji saat ditemui di lokasi kejadian. Ia menjelaskan, korban mengalami dua luka tusukan yang cukup dalam di bagian bahu hingga belakang tubuhnya. "Dua luka tusukan nyambung bagian belakang punggung. Bekas senjata tajam tapi enggak tahu bentuk barangnya sehingga mengakhiri hidup korban," kata dia. Fathuroji menambahkan, pihak kepolisian telah menyebar personel untuk melakukan pengejaran terhadap F. "Kita dari kepolisian melakukan tindakan SOP, menyebar luas anggota opsional untuk melakukan pengejaran terhadap si pelaku," imbuh dia. Salah satu saksi mata, Jefri (58), mengatakan, dirinya melihat langsung pelaku tak lama setelah insiden terjadi. Ia mengenal pelaku sebagai teman masa kecil dan tak menyangka F akan melakukan tindakan tersebut. "Saya lagi ngupas ubi di warung, terus dengar teriakan ibu-ibu 'jangan, jangan '. Saya kira ada yang kecelakaan motor. Ternyata pas keluar, teman saya, F lagi ngelap darah di senjatanya. Dia cuma senyum ke saya, terus jalan santai sambil bawa cerulit," ujar Jefri. Menurut dia, korban ditemukan sudah dalam kondisi tergeletak di sebuah warung klontong yang biasa didatangi korban untuk membeli rokok. “Waktu itu saya langsung ke rumah korban mau kasih tahu istrinya, tapi ternyata enggak ada di rumah. Saya langsung bilang ke warga lainnya buat bantuin,” kata dia. Ketua RT 9/04, Arifin mengatakan, keluarga terkait warisan sudah berlangsung sejak lama dan sempat dimediasi. "Konflik masalahnya ya tentang warisan. Dari pas Lebaran haji itu sudah rembukan damai dengan keluarganya, tapi kejadiannya malah begini," kata Arifin. Korban tinggal di RT 9, tidak jauh dari lokasi kejadian.Sementara pelaku tinggal di Bambu Apus, Jalan Mujair. Keduanya, sudah berkeluarga dan bekerja sebagai buruh. “Korban dan pelaku sudah punya keluarga masing-masing. Rumah mereka juga enggak satu lingkungan,” ucap dia. Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki motif pasti pembunuhan dan mencari keberadaan pelaku. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)