Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Hari Buruh
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tiongkok
Hari Buruh Internasional 2025, Ini Tanggal, Tema, dan Negara yang Tidak Libur pada 1 Mei
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT – Hari Buruh Internasional, yang jatuh setiap tanggal 1 Mei, kembali diperingati secara global pada Kamis, 1 Mei 2025. Momen ini menjadi pengingat atas kontribusi pekerja di seluruh dunia dan pentingnya solidaritas dalam memperjuangkan hak-hak buruh.
Meski di banyak negara tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional, sejumlah negara besar memilih merayakan Hari Buruh di luar tanggal tersebut—bahkan ada yang tidak menjadikannya hari libur sama sekali. Perbedaan ini mencerminkan latar belakang sejarah, budaya, dan kebijakan politik masing-masing negara.
Sejarah Singkat Hari Buruh Internasional
Hari Buruh Internasional atau May Day bermula dari perjuangan para buruh di Chicago pada akhir abad ke-19 yang menuntut jam kerja layak—terutama delapan jam kerja sehari. Pada tahun 1889, Kongres Buruh Internasional menetapkan 1 Mei sebagai hari peringatan gerakan tersebut.
Sejak itu, Hari Buruh diperingati di berbagai negara dengan unjuk rasa, pidato, parade, dan pertunjukan budaya. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan di dunia kerja, serta wujud dukungan bagi keadilan sosial dan hak-hak pekerja.
Tema Hari Buruh Internasional 2025
Hingga akhir April 2025, tema resmi dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) belum diumumkan. Namun, tema tahunan ini biasanya mencerminkan isu-isu kontemporer di dunia kerja global.
Beberapa tema sebelumnya antara lain
Keadilan sosial dan pekerjaan layak Keselamatan dan kesehatan kerja Kesetaraan gender di tempat kerja Transformasi digital dan masa depan pekerjaan
Tema 2025 diprediksi akan menyoroti isu-isu seperti dampak perubahan iklim terhadap pekerjaan, digitalisasi yang mempercepat otomatisasi, serta pemulihan ekonomi pascapandemi.
Negara-Negara yang Menjadikan 1 Mei Sebagai Hari Libur Nasional
Lebih dari 80 negara menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional, termasuk:
India Jerman Prancis Tiongkok Rusia Brasil Afrika Selatan
Peringatan di negara-negara ini biasanya diwarnai dengan:
Aksi massa dan pawai serikat buruh
Pertunjukan budaya dan seni
Pidato dari tokoh serikat pekerja dan pejabat pemerintah.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jakarta, Hindari 9 Ruas Jalan Ini
Negara yang Tidak Meliburkan 1 MeiBeberapa negara dengan perekonomian besar justru tidak menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Berikut daftarnya:
Negara
Waktu Peringatan Hari Buruh
1 Mei Libur?
Catatan Singkat
Amerika Serikat
Senin pertama bulan September
Tidak
Tanggal dipilih untuk hindari konotasi sosialis.
Kanada
Senin pertama bulan September
Tidak
Mengikuti tradisi AS.
Australia
Berbeda-beda menurut negara bagian
Tidak
Tanggal peringatan bervariasi.
Selandia Baru
Senin keempat bulan Oktober
Tidak
Merujuk pada sejarah lokal delapan jam kerja.
Inggris Raya
Senin pertama bulan Mei
Tidak
Dikenal sebagai May Bank Holiday.
Irlandia
Senin pertama bulan Mei
Tidak
Bukan peringatan spesifik Hari Buruh.
Belanda
Tidak dirayakan secara resmi
Tidak
1 Mei merupakan hari kerja biasa.
Mengapa Ada Perbedaan?
Perbedaan dalam perayaan Hari Buruh biasanya berkaitan dengan sejarah politik di masing-masing negara:
Amerika Serikat & Kanada: Otoritas menghindari asosiasi May Day dengan gerakan sosialis dan anarkis, sehingga menetapkan Hari Buruh pada September.
Australia & Selandia Baru: Merayakan pada tanggal yang menandai tonggak perjuangan lokal atas jam kerja delapan jam.
Inggris & Irlandia: Libur awal Mei lebih bernuansa musim semi daripada perayaan buruh.
Semangat Buruh Melampaui Tanggal
Meskipun tidak semua negara menetapkan 1 Mei sebagai hari libur, semangat Hari Buruh tetap hidup. Solidaritas, keadilan, dan perjuangan untuk kondisi kerja yang lebih baik tetap menjadi isu global yang relevan di tengah perubahan zaman.
Hari Buruh Internasional 2025 menjadi momen refleksi atas tantangan dunia kerja modern, sekaligus panggilan untuk terus memperjuangkan martabat pekerja di seluruh penjuru dunia.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Sentimen: positif (100%)