Sentimen
Positif (100%)
1 Mei 2025 : 06.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Balekambang, Solo

Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif - Halaman all

1 Mei 2025 : 06.11 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, SOLO  - Kota Surakarta kembali memukau publik dengan penyelenggaraan Festival Solo Menari 2025 yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Tari Dunia.

Festival yang mengangkat tema “Daun Menari” ini selain merayakan keindahan seni tari, namun juga membawa pesan kuat tentang pelestarian alam, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekonomi kreatif dan diikuti lebih dari 2.000 penari.

Mereka tampil di berbagai titik di Kota Solo, dengan panggung utama berlokasi di Balai Kota Surakarta melibatkan 60 kelompok tari dari berbagai kota di Indonesia.

Kegiatan ini juga menyuguhkan kegiatan edukatif seperti Jelajah Daun, berbagai workshop kreatif, sarasehan seni, dan pasar festival UMKM.

Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Solo Menari bukan hanya perayaan estetika tari, tetapi juga refleksi mendalam akan pentingnya menjaga kelestarian alam melalui seni.

“Tema 'Daun Menari' merupakan refleksi tentang hubungan antara alam dan seni. Melalui gerak tari yang penuh makna, kita diingatkan untuk menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang," ungkap Astrid Widayani.

Astrid menekankan, kegiatan ini menjadi ajang pengembangan kreativitas masyarakat sekaligus media promosi pariwisata Kota Solo. Ia juga menyoroti peran seni tari sebagai kekuatan dalam ekonomi kreatif.

Menurut dia, seni tari bukan sekadar ekspresi budaya, tetapi juga model sosial yang mampu mendongkrak sektor ekonomi kreatif. "Ini adalah tanggung jawab kita sebagai Kota Kreatif UNESCO di bidang seni dan kerajinan untuk terus melestarikan budaya serta menjadikannya daya tarik wisata nasional dan internasional,” kata Astrid.

Festival ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Agustin Peranginangin, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur yang hadir mewakili Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan kebanggaannya karena Solo Menari kembali masuk dalam 110 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, untuk ketiga kalinya berturut-turut.

“Solo Menari membuktikan diri sebagai event budaya yang berkualitas dan konsisten. Ini berkat kolaborasi pentahelix antara komunitas, pelaku seni, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Agustin.

Ia juga menyampaikan bahwa event seperti ini menjadi bagian penting dalam pencapaian target nasional pariwisata tahun 2025, yakni 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,6 persen terhadap PDB.

“Tarian bukan hanya ekspresi seni. Ia adalah media untuk membangun karakter bangsa, memperkuat persatuan, dan menjadikan budaya sebagai motor penggerak pembangunan pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya.

Dengan melibatkan pelaku seni dari berbagai daerah dan latar belakang, Solo Menari 2025 berhasil menampilkan keragaman budaya Indonesia sebagai kekuatan yang luar biasa.

Sebagai bagian dari kalender tahunan yang selalu dinanti, Solo Menari 2025 kembali membuktikan bahwa Kota Surakarta bukan hanya panggung seni tradisi, tetapi juga ruang tumbuhnya inovasi dan ekonomi kreatif yang mendunia.

Rangkaian Acara

Rangkaian acara Solo Menari 2025 kali ini dimulai dengan "Jelajah Daun" yang digelar di Taman Balekambang Solo.

Jelajah Daun adalah sebuah petualangan botani yang mengajak para peserta untuk mengenal potensi tumbuhan dari berbagai perspektif, seperti kreativitas, kesehatan, dan kuliner. Acara ini memadukan pengetahuan, sains, budaya, dan gaya hidup.

Peserta diajak untuk mengikuti berbagai workshop yang menarik, seperti "Inside Flow Gold Teacher" dengan Dian Oetrip, workshop tari "Solah Bowo", serta workshop menggambar dan bercerita dengan media tulang daun.

Ada juga workshop "Tegalland" yang berfokus pada pembuatan ramuan daun herbal, serta workshop "Zjumbuh" yang mengajarkan cara membuat dupa aroma terapi. Selain itu, peserta dapat mengikuti workshop Ecoprint dan "Kreasi Janur" bersama Sigit Paripurno.

Acara ditutup dengan jamuan daun, yang menawarkan makanan dan minuman vegan yang sehat.

Menjelang siang, acara dilanjutkan di Pendhapi Gede, Bali Kota Solo dengan menggelar Sarasehan Film dan Tari. Tema yang diangkat dalam sarasehan ini adalah "Film sebagai Media Alternatif Ruang Presentasi Seni Pertunjukan Tari".

Acara ini menghadirkan beberapa pemateri, antara lain Hari Suryanto, M. Raudy Gathmyr, Muhammad Farid, Arda Muhlisiun, dan Danu Murti.

Memasuki agenda utama dari rangkaian kegiatan Solo Menari 2025, berlokasi di Koridor Ngarsopuro Mangkunegaran acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani sekaligus menyatakan bahwa event Solo Menari 2025 secara resmi dibuka.

Selanjutnya Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Paranginangin menyampaikan sambutan serta penyerahan Piagam KEN (Karisma Event Nusantara) kepada pemerintah kota solo sebagai penyelenggara kegiatan.

Acara dilanjutkan dengan pagelaran tari massal yang melibatkan 500 penari dari berbagai sanggar, komunitas, dan masyarakat umum di Solo dan seluruh Nusantara.

Puncak acara Solo Menari 2025 dipusatkan di area Balai Kota Solo, diikuti sekitar 60 group tari menampilkan, para penari pertunjukkan tarian estetik yang memadukan kekayaan tradisi dengan nilai-nilai ekologi.

Malam puncak juga dimeriahkan dengan special performance penyanyi Keroncong kelahiran Solo, Sruti Respati yang berkolaborasi dengan para penari.

Tumbuhkan Ekonomi Kreatif 

Solo Menari 2025 masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Gebyar Solo Menari diharapkan memberikan dampak ekonomi positif terutama bagi pelaku UMKM local serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Solo.

Sambil menikmati pertunjukan, pengunjung juga bisa menjelajahi Pasar Festival yang ada di halaman Balai Kota Solo. Di sini, komunitas crafting, fesyen, artisan, serta UMKM akan memamerkan produk-produk kreatif mereka.

Di pasar Festival ini, pengunjung dapat membeli cenderamata atau sekedar menikmati karya-karya unik yang ditawarkan sambil menunggu pertunjukan atau acara berikutnya.

“Sebagaimana kita ketahui, sektor ekonomi kreatif mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian daerah. Karena itu, mari kita terus mengelola dan mengembangkan kreatifitas seni tari sebagai bagian kekuatan ekonomi kreatif kita,” ujar Wakil Walikota Solo.

Direktur Program Solo Menari 2025 Heru Mataya menyatakan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Solo Menari 2025.

“Kami sangat bangga, tahun ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi seni, tapi juga ruang refleksi akan peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam. Tema Daun Menari benar-benar hidup dalam tiap gerakan para penari,” ujarnya.

Dengan keberhasilannya tahun ini, Solo Menari semakin menegaskan diri sebagai salah satu festival budaya unggulan di Indonesia yang tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih selaras dengan alam. (tribunnews/fin)

Sentimen: positif (100%)