Sentimen
5 Cara Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste yang Baik untuk Tubuh dan Bumi, Apa Saja? - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM - Saat membicarakan zero waste, isu yang kerap muncul adalah polusi. Salah satu sumber utama polusi ini adalah tempat pembuangan sampah yang tidak hanya mencemari tanah dan air, tetapi juga melepaskan polutan udara berbahaya seperti merkuri, benzena, toluena, dan kloroform. Paparan jangka panjang terhadap zat-zat ini dapat berdampak serius pada kesehatan masyarakat sekitar.
Di sisi lain, insinerator atau pembakaran sampah juga memuntahkan bahan kimia beracun yang diketahui dapat menyebabkan kanker, gangguan pernapasan, hingga merusak sistem endokrin. Zat-zat ini termasuk yang paling berbahaya di planet ini, karena sifatnya yang persisten (tidak mudah terurai di lingkungan), bioakumulatif (menumpuk dalam tubuh makhluk hidup), dan sangat beracun.
Kalau sudah begini, menerapkan gaya hidup zero waste menjadi semakin penting. Bukan semata soal menyelamatkan lingkungan, tetapi juga melindungi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Gaya hidup minim sampah membantu tubuh terhindar dari paparan zat-zat kimia berbahaya, yang tak jarang tersembunyi di balik kemasan, makanan olahan, maupun polusi dari pembakaran sampah.
Apa Itu Zero Waste?
Mengutip dari laman Eco Cycle, definisi zero waste secara internasional merujuk pada definisi tujuan yang etis, ekonomis, efisien, dan visioner, untuk membimbing orang dalam mengubah gaya hidup dan praktik mereka untuk meniru siklus alam yang berkelanjutan, di mana semua bahan yang dibuang dirancang untuk menjadi sumber daya bagi orang lain untuk digunakan.
Zero Waste berarti merancang dan mengelola produk dan proses untuk secara sistematis menghindari dan menghilangkan volume dan toksisitas limbah dan bahan, melestarikan dan memulihkan semua sumber daya, dan tidak membakar atau menguburnya. Menerapkan Zero Waste akan menghilangkan semua pembuangan ke tanah, air, atau udara yang merupakan ancaman bagi kesehatan planet, manusia, hewan, atau tumbuhan.
Singkatnya, zero waste adalah pendekatan hidup berkelanjutan yang bertujuan mengurangi limbah hingga mendekati nol dengan merancang ulang produk dan kebiasaan agar semua bahan bisa digunakan kembali, tanpa dibakar atau dibuang ke lingkungan. Tujuannya bukan hanya melindungi bumi, tetapi juga menjaga kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bagaimana Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste?
Dalam menjalani gaya hidup zero waste, kita berusaha mengurangi, bahkan menghilangkan, sampah yang sulit terurai atau didaur ulang. Hal ini melibatkan kesadaran tinggi terhadap pola konsumsi dan cara kita membuang sampah. Fokus utama gaya hidup ini adalah menghindari produk sekali pakai dan lebih memilih barang-barang yang bisa digunakan kembali atau didaur ulang.
Berikut ini dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/4/2025), lima cara menerapkan gaya hidup zero waste yang baik untuk tubuh dan bumi secara berkelanjutan.
1. Kurangi Konsumsi Makanan Kemasan
Saat mencoba untuk hidup minim sampah atau zero waste, pilihlah makanan yang tidak berkemasan seperti makanan instan yang mengandung pengawet dan bahan-bahan kimia di dalamnya.
Bahan pengawet dalam makanan bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang, terutama jika menggunakan bahan pengawet yang tidak aman seperti formalin atau boraks. Dampak yang bisa terjadi antara lain gangguan pada ginjal, hati, jantung, otak, bahkan meningkatkan risiko kanker.
Pilih bahan pangan segar langsung dari pasar lokal atau petani untuk mendapatkan makanan yang lebih sehat. Selain itu, memasak sendiri di rumah juga membantu mengurangi penggunaan sampah plastik dan membantumu lebih hemat. Jangan lupa untuk membawa kantong belanja dan wadah sendiri saat berbelanja di pasar.
2. Pakai Produk Perawatan Diri yang Ramah Lingkungan
Produk-produk perawatan diri ramah lingkungan seperti sabun batangan alami dan sampo bar semakin populer karena tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Sabun batangan dan sampo bar umumnya terbuat dari bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, shea butter, atau minyak zaitun, yang lembut dan tidak merusak keseimbangan kulit dan rambut.
Pasta gigi berbahan organik juga bebas dari bahan kimia berbahaya dan menggunakan bahan seperti minyak kelapa atau baking soda sebagai pengganti bahan pembersih buatan, sehingga lebih aman untuk kebersihan gigi dan mulut
Menggunakan produk-produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga lebih aman untuk kulit dan tubuh karena mereka cenderung menghindari bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi atau gangguan kesehatan jangka panjang.
3. Bahan Alami Pengganti Deterjen
Selain itu, carilah alternatif lain sebagai pengganti deterjen. Sebab, deterjen memiliki dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan, terutama terkait pencemaran air, tanah, dan udara. Limbah deterjen yang mengandung bahan kimia seperti fosfat dan surfaktan dapat merusak ekosistem, mengurangi kesuburan tanah, dan menyebabkan polusi udara.
Deterjen juga dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan alga yang berlebihan akibat kandungan hara dalam deterjen, yang dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan membahayakan kehidupan akuatik.
Mengutip dari laman Zero Waste Indonesia, sebagai alternatif kamu bisa mencoba lerak, buah yang dapat menggantikan deterjen. Biji lerak mengandung saponin yang menghasilkan busa dan bisa digunakan untuk mencuci. Lerak sepenuhnya alami dan mudah terurai, serta tidak memerlukan pestisida dalam budidayanya. Selain itu, lerak bersifat antimikroba, aman untuk pembersihan, hypoallergenic, dan cukup lembut untuk kulit sensitif, bahkan pakaian bayi.
4. Memisahkan dan Mendaur Ulang Sampah
Memisahkan dan mendaur ulang sampah merupakan langkah penting dalam gaya hidup zero waste. Memisahkan sampah menjadi organik dan anorganik, serta mendaur ulang bahan yang bisa didaur ulang, membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, daur ulang adalah salah satu cara termudah dan paling sederhana untuk menghemat energi dan mengurangi polusi udara dan air. Dalam laman eco cycle disebutkan, kertas daur ulang mengurangi penggunaan energi hingga 31 persen dan mengurangi air limbah hingga 53% .
Ketika mengurangi polusi udara dan air, itu artinya mengurangi risiko kesehatan manusia akibat penyakit pernapasan dan kanker, dan juga meningkatkan kesehatan ekosistem dengan mengurangi hujan asam dan penumpukan nutrisi berlebihan di perairan (eutrofikasi).
5. Hidup Aktif dan Minim Jejak Karbon
Langkah lain untuk menerapkan gaya hidup zero waste adalah dengan hidup aktif dan minim jejak karbon. Mengadopsi gaya hidup aktif sambil meminimalkan jejak karbon adalah langkah sederhana namun berdampak besar bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.
Jalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi publik bisa menjadi pilihan sehari-hari yang membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor, penyebab utama polusi udara di kota-kota besar. Aktivitas fisik ini juga menyehatkan jantung, menjaga kebugaran tubuh, dan mendukung gaya hidup yang lebih sadar lingkungan.
Selain itu, berolahraga di alam terbuka seperti jogging di taman, hiking, atau yoga di ruang hijau menawarkan pengalaman menyatu dengan alam tanpa menghasilkan emisi. Aktivitas ini tidak hanya baik untuk tubuh, tapi juga menyegarkan pikiran, mengurangi stres, dan memperkuat hubungan kita dengan lingkungan sekitar. Dengan hidup aktif dan bijak memilih cara beraktivitas, kita bisa ikut berkontribusi pada bumi yang lebih sehat.
#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia
Sentimen: negatif (100%)