Sentimen
Positif (100%)
29 Apr 2025 : 22.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: UGM

Kab/Kota: Yogyakarta

Wamen Komdigi Dorong Perguruan Tinggi Persiapkan Lulusan Pimpin Penguasaan Kecerdasan Artifisial

29 Apr 2025 : 22.00 Views 9

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Wamen Komdigi Dorong Perguruan Tinggi Persiapkan Lulusan Pimpin Penguasaan Kecerdasan Artifisial

Liputan6.com, Yogyakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria berharap perguruan tinggi mempersiapkan lulusan yang dapat memimpin penguasaan teknologi kecerdasan artifisial atau AI. Menurutnya AI bukanlah tren semata namun revolusi teknologi dalam kehidupan manusia sehingga peneliti di universitas perlu untuk meningkatkan riset terkait penggunaan AI di industri dan kehidupan sehari-hari.

“Saya kira, ada ruang untuk berkembang dari sisi kualitas penelitian, tetapi AI ini bukanlah limitasi,” kata Nezar dalam seminar internasional “Night of Ideas 2025 workshop theme: Enhancing AI Society through Humanities Sciences: Freedom to Act, Ability to Do” digelar secara hybrid di Ruang Multimedia Gedung Pusat UGM Selasa 22 April 2025.

Nezar mengatakan universitas merupakan mesin inovasi penelitian dan terlibat pengembangan etis dalam penggunaan AI. Bahkan ia mengharapkan optimisme dan dukungan semua pihak dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk tujuan yang lebih baik.

“Mari kita mempergunakan AI dengan optimisme, keberanian, dan komitmen untuk berjalan bersama,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, mengatakan UGM berkomitmen dalam mendorong pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artificial dalam meningkatkan kualitas inovasi kualitas penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Bahkan UGM sendiri juga mendorong upaya pengembangan AI dari sudut pandang ilmu sosial dan humaniora.

Wening mengatakan diskusi soal isu-isu berkaitan dengan AI bidang sosial dan humaniora masih sangat jarang dilakukan. Terlebih lagi saat ini merupakan era di mana media tidak lagi berada di bawah naungan lembaga negara dengan kata lain media telah menjadi domain yang sangat pribadi. Kebebasan dalam memproduksi, mengedit, dan menyiarkan informasi seringkali kurang memperhatikan pertimbangan kemanusiaan.

“AI merupakan salah satu produk kecerdasan manusia paling maju. Namun, jika kita gagal menumbuhkan kesadaran kritis dan kapasitas ketajaman internal, AI dapat bertentangan dengan nilai-nilai bersama,” terangnya.

Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Yogyakarta, Francois Dabin, mengatakan ada tantangan besar dalam pemanfaatankecerdasan artifisial seperti ketergantungan informasi, perlindungan hak dasar, hingga penggantian pekerjaan manusia oleh AI. Sehingga kolaborasi bersama dalam memanfaatkan AI untuk kepentingan masyarakat luas sangat diperlukan.

“Bersama dengan UGM, kami memilih untuk bertindak lebih spesifik dengan kecerdasan artifisial sebagai alat untuk meningkatkan kecerdasan kolektif dan meningkatkan kapasitas SDM,” ujarnya.

Detik-Detik Pembanting Bayi hingga Tewas Ditangkap Polisi

Sentimen: positif (100%)