Sentimen
Positif (79%)
25 Apr 2025 : 14.36
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: Banjar, Tasikmalaya

Kasus: kebakaran, kecelakaan

Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

25 Apr 2025 : 14.36 Views 5

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

JABAR EKSPRES – Layanan darurat 112 Kabupaten Ciamis, yang telah beroperasi hampir satu tahun, masih belum optimal dimanfaatkan masyarakat untuk situasi gawat darurat. Alih-alih menjadi solusi, layanan ini justru kerap dijadikan sasaran panggilan iseng (prank call) atau ghost call (panggilan tanpa suara) oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan data operator layanan, dalam seminggu tercatat 35 panggilan masuk ke nomor 112 Ciamis. Namun, 30 di antaranya merupakan panggilan palsu. Salah satu operator layanan darurat 112, Baiqa Munggaran, mengungkapkan, banyak laporan palsu yang diterima, seperti klaim kebakaran di luar wilayah Ciamis atau laporan pohon tumbang di Desa Cigembor yang ternyata fiktif.

“Contohnya, ada yang melaporkan kebakaran di Tasikmalaya, padahal layanan ini khusus Ciamis. Saat ditanya detail lokasi, mereka malah tertawa,” kata Baiqa pada Jumat (25/4/2024).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap panggilan tetap ditindaklanjuti, termasuk laporan serius seperti evakuasi hewan berbahaya, gangguan listrik, atau kecelakaan yang kemudian diteruskan ke BPBD, Damkar, atau PLN.

Baiqa menambahkan, mayoritas panggilan iseng diduga berasal dari anak-anak. “Suara di telepon terdengar sangat muda, dan sering disertai gelak tawa di belakangnya,” ujarnya.

Untuk meminimalisir gangguan, operator telah melacak dan menandai nomor-nomor pelaku prank call, meski belum sampai tahap blacklist.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Ciamis, Hendri Ridwansyah, membenarkan fenomena ini. Menurutnya, prank call bahkan terjadi hampir setiap malam, termasuk laporan hoaks seperti pohon tumbang yang tidak terbukti. “Ini menyita waktu dan tenaga petugas,” ucap Hendri.

Kendati menjadi sasaran panggilan iseng, layanan 112 Ciamis juga dinilai belum masif digunakan warga untuk keadaan darurat. Dalam satu shift, operator rata-rata hanya menerima 5-10 panggilan. Hendri menjelaskan, hal ini mungkin disebabkan masyarakat lebih memilih menghubungi instansi terkait langsung, seperti Damkar atau polisi.

“Tidak masifnya laporan belum tentu buruk. Bisa jadi kondisi sedang aman. Namun, kami tetap sosialisasikan bahwa layanan 112 siap membantu 24 jam,” tegasnya.

Hendri berharap masyarakat lebih bijak menggunakan layanan darurat ini agar sumber daya tidak terbuang untuk menangani prank call. “Kami terus berkoordinasi dengan aparat untuk menindak tegas oknum yang menyalahgunakan nomor darurat,” katanya. (CEP)

Sentimen: positif (79.9%)