Sentimen
Negatif (100%)
25 Apr 2025 : 11.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mojokerto

Kasus: Dukun cabul

Bejatnya Dukun Cabul di Mojokerto, Korban Dicabuli dari Kelas 2 SMP, Ibu: Anak Saya Jadi Murung - Halaman all

25 Apr 2025 : 11.54 Views 17

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Bejatnya Dukun Cabul di Mojokerto, Korban Dicabuli dari Kelas 2 SMP, Ibu: Anak Saya Jadi Murung - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dukun desa di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur mencabuli gadis yang masih berusia di bawah umur.

Pria berinisial EY (50) alias Pak De ini melancarkan aksinya tak hanya sekali.

Ibu salah satu korban yang enggan disebut namanya mengatakan, EY menyetubuhi anaknya sejak berusia 14-16 tahun.

Kini, putrinya telah berusia sekitar 23 tahun.

"Pengakuan anak saya sudah 10 kali, sejak kelas 2 SMP sampai kelas 1 SMA, itu dari tahun 2016-2017 lalu," ucap ibu korban dikutip dari Surya.co.id.

Bahkan, korban diancam oleh pelaku supaya tak menceritakan apa yang dialaminya.

Ibu korban menuturkan, korban diancam apabila menceritakan perbuatan pelaku, maka orang tuanya akan dijadikan kembang bayang atau sakit menahun, bercerai, hingga masa depan korban hancur.

"Anak saya diancam pelaku, kalau tidak mau (bersetubuh), orang tuanya bercerai, dijadikan kembang bayang, jadinya anaknya mau," ungkap perempuan  berkerudung tersebut.

Ia mengetahui anaknya jadi korban setelah ada siswi kelas 6 SD dan orang tuanya yang datang ke rumahnya.

Mereka memintanya untuk menjadi saksi kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang telah dilaporkan ke Polres Mojokerto Kota.

"Terbongkarnya saat anak saya cerita sambil nangis menjerit, kalau dia juga pernah diperlakukan seperti itu sama pelaku saat masih SMP hingga SMA kelas 10," bebernya.

Ia menceritakan, modus yang dilakukan EY sama dengan korban lainnya, yakni dengan ritual berdoa di dalam kamar.

"Anak saya dipanggil ke rumahnya (EY), tidak doa, tapi dengan ancaman itu."

"Nanti keluarganya tidak harmonis dan dibikin kembang bayang. Perbuatan itu (disetubuhi) di kamar mandi, di depan kamar mandi dan kamar pelaku," ucap ibu korban.

Ia menuturkan, putrinya bisa lepas dari EY setelah beranjak dewasa.

"Bisa lepasnya, anak saya sudah tidak mau kalau dipanggil (EY) saat jadwal jemaah doa."

"Ya tetap diancam begitu lewat WA, tapi langsung dihapus, jadi tidak ada barang bukti," tuturnya.

Meski alami trauma, putrinya berani berbicara menjadi saksi supaya EY bisa dihukum berat.

"Anaknya sekarang jadi murung, seperti ketakutan sendiri dan berangkat kerja minta diantar ayahnya,"

"Semoga pelaku di penjara seberat-beratnya," tandasnya.

Terpisah, ayah dari siswi kelas 6 SD yang juga jadi korban, TB (32) mengatakan, bahwa ada banyak korban dari EY.

Ia menuturkan, korbannya mulai dari anak di bawah umur, remaja, hingga orang dewasa.

Namun, kasus ini baru terbongkar setelah dia melaporkan EY ke polisi.

"Korbannya banyak, kalau tepatnya saya tidak tahu persisnya berapa, kemungkinan ada lebih dari 8," ujar TB.

Sebelumnya, TB menceritakan, modus pelaku adalah mengajak doa bersama di dalam kamar.

Namun, ternyata korban disetubuhi oleh pelaku.

"Anak saya diajak (Ritual) doa tapi di dalam kamar, saya tidak curiga karena orang itu disegani di kampung. Tidak tahunya berbuat seperti itu," ungkap TB, dikutip dari TribunJatim.com.

Ia juga menuturkan, sempat terlihat ada bayangan seperti orang sedang berhubungan suami istri di sela-sela pintu kamar anaknya.

"Saya dikasih tahu istri, awalnya saya tidak percaya kalau anak saya diperlakukan seperti itu," lanjut TB.

TB mengatakan, anaknya semula tidak mau cerita soal apa yang dialaminya, hingga pada akhirnya berani bercerita setelah dibujuk oleh sang ayah.

"Lalu (Korban) saya minta ambil Wudhu dan Alquran di dalam kamar, dua kali tidak menjawab sampai akhirnya ketiga mengaku sudah disetubuhi oleh pelaku," bebernya.

TB juga menyebut, telah melaporkan pelaku ke kantor polisi, Rabu (16/4/2025).

Ia menuturkan, korban juga diduga bukan hanya anaknya saja.

"Korbannya ada banyak tapi saya tidak tahu persis berapa, anak saya dan anak tetangga juga jadi korban. Kami sudah lapor ke polisi," pungkasnya.

Sementara itu, pihak Satreskrim Polres Mojokerto telah menangkap dukun cabul tersebut.

Ipda Slamet, Kasi Humas Polres Mojokerto Kota mengonfirmasi hal tersebut.

"Ada laporan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur di Kemlagi. Kami gerak cepat, dari Satreskrim melakukan penyelidikan dan malamnya terlapor ditangkap," kata Slamet kepada wartawan di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (23/4/2025).

Surya.co.id mewartakan, pihak kepolisian langsung mengamankan pelaku setelah mendapat laporan dari orang tua korban.

"Korban anak di bawah umur berusia 13 tahun, pelaku (EY) sudah diamankan," ungkap Slamet.

Ia juga menuturkan, antara pelaku dan korban saling mengenal dan tinggal di desa yang sama.

"Pelaku dan korban masih satu desa," jelasnya.

Tak hanya itu, Slamet menuturkan, hingga saat ini masih satu korban yang melapor.

Kemungkinan, ujarnya, korban bisa bertambah seiring penyelidikan berlangsung.

"Masih kami tunggu, barangkali ada (korban) yang melapor, karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain,"

"Nanti kami kembangkan lagi untuk penyidikan lebih lanjut," tuturnya.

EY pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Pelaku sudah ditahan dalam proses penyidikan," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kesaksian Korban Predator Anak Dukun Desa di Mojokerto : Diancam Pelaku Jadi Kembang Bayang dan di TribunJatim.com dengan judul Berdalih Ritual Doa, Dukun di Mojokerto Tega Setubuhi Siswi SD di Dalam Kamar Korban

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Surya.co.id/TribunJatim.com, Mohammad Romadoni)

Sentimen: negatif (100%)