Sentimen
Positif (99%)
24 Apr 2025 : 10.33
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Cianjur, Kartini

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini

24 Apr 2025 : 10.33 Views 34

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini

PIKIRAN RAKYAT – Program MBG (Makan Bergizi Gratis) disebut menyebabkan keracunan terhadap 72 siswa di Cianjur pada Senin 21 April 2025, Prabowo dan Gibran kemana. Kabar tentang kasus ini dijelaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bahwa kasusnya sudah ditangani dengan baik.

"Semuanya telah ditangani dengan baik, setiap anak mendapatkan pelayanan dan observasi terbaik dari rumah sakit. Setiap hari SPPG Cianjur memproduksi antara 2.071 hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk sembilan sekolah," katanya.

Program ini merupakan andalan Prabowo dan Gibran sejak kampanye Pilpres 2024. Sang presiden mengeklaim ini akan membantu mengurangi stunting karena bukan hanya akan diberikan pada siswa, tetapi juga pada ibu hamil.

Kasus 72 siswa Cianjur keracunan MBG diinvestigasi polisi

Polres Cianjur menyelidiki kasus keracunan program MBG dengan meminta keterangan dari 10 orang. Di antaranya adalah dua kurir yang mengantarkan makanan ke sekolah tempat insiden keracunan tersebut yaitu MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur.

"Kami sudah meminta klarifikasi dan keterangan dari 10 orang mulai dari penanggungjawab CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, Ahli Gizi SPPG, tiga orang staf, tim pengemas, dan dua orang kurir pengantar makanan. Kami tunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar guna memastikan penyebab keracunan dan segera kami informasikan kembali kalau sudah ada hasil pemeriksaan," ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto pada Rabu, 23 April 2025.

Kasus ini terjadi setelah sebelumnya program ini digelar mulai awal Januari 2025. Kepala Dinkes Yusman Faisal menyebut ada lebih dari 72 alias terdapat 79 siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG andalan Prabowo dan Gibran tersebut.

"Kami bentuk tim khusus dari dinas dan tenaga kesehatan di puskesmas, guna mendatangi rumah siswa yang mengalami keracunan guna memastikan kondisi kesehatan mereka sudah pulih seperti semula selama beberapa hari ke depan. Petugas gabungan nanti akan memastikan kondisi kesehatan puluhan siswa yang mengalami keracunan langsung ke rumah-rumah, sehingga dipastikan kondisi kesehatan terus membaik sehingga dapat beraktivitas seperti semula," ucapnya.

Siswa MAN 1 Cianjur keracunan MBG, Prabowo dan Gibran masih bungkam. Antara/Ahmad Fikri

Prabowo masih bungkam soal kasus keracunan

Pada hari yang sama dengan pernyataan Polres Cianjur, Prabowo pada Senin 23 April 2025 memamerkan kesuksesan MBG secara ekonomi. Pernyataannya itu muncul dua hari sejak kasus keracunan terjadi pada Senin, 21 April 2025 di Jawa Barat.

Prabowo mengeklaim perputaran uang di desa akibat program Makan Bergizi Gratis dari Rp1 miliar bisa menjadi Rp6 miliar dalam satu desa. Ia tidak menjelaskan tentang kasus yang menyebabkan puluhan siswa di Cianjur harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat program andalannya dengan Wakil Presiden Gibran. Hingga saat ini, tidak ada pemberitaan di media massa nasional yang menjelaskan tanggapannya secara langsung mengenai hal tersebut.

"Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah (menjadi) Rp6 miliar satu tahun. Minimal (Rp) 5 (miliar), 6 (miliar) ada yang 7 (miliar), ada yang 8 miliar. Yang tadinya hanya (Rp) 1 miliar beredar di desa menjadi (Rp) 6 miliar satu desa. Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan, hidup," ujarnya.

Menurut penelusuran Pikiran-rakyat.com di akun Instagram pribadi sang presiden, @prabowo, dan Instagram presiden, @presidenrepublikindonesia hari ini, Kamis 24 April 2025 pukul 9.45 WIB, tidak ada penjelasan tentang kasus keracunan tersebut. Unggahan-unggahan terakhirnya adalah tentang Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin yang diunggah pada 23 April 2025. Ada juga pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, pada 22 April 2025.

"Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan harapannya agar persahabatan antara Indonesia dan Malaysia semakin erat, dilandasi oleh semangat saling menghormati dan kerja sama yang kuat untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat kedua negara. Istana Merdeka, Jakarta, 22 April 2025," demikian unggahan terakhir sang presiden.

Gibran ngonten di YouTube

Setali tiga uang, akun Instagram Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga tidak menjelaskan apapun tentang kasus keracunan di Cianjur. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, ia sering mendatangi sekolah tempat uji coba program MBG tersebut seperti SMPN 174 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta pada 19 Februari 2025.

Unggahan terakhir putra eks Presiden Jokowi adalah kunjungan ke Sinarmas World Academy (SWA) untuk bertemu peraih juara lomba robot di Turki pada 2024. Ada pula unggahan tentang konten YouTube di akun pribadinya tentang Timnas Indonesia U17, momen istrinya yakni Selvi Ananda berpidato di Hari Kartini 2025, serta kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Bin Hamidi pada 21 April 2025.

Terkait konten YouTube, ia mengunggah video pada 22 April 2025 tentang aksi Timnas Indonesia U17 dan Timnas senior yang sedang menapaki jalan menuju Piala Dunia 2026. Banyak warganet yang justru mengecam video itu.

"Kosongnya natural," kata akun YouTube @muh***

"Anda jangan pernah sekali kali berpikir bahwa video anda ini keren atau menginspirasi," tulis akun @rsy***

"Salut sama editornya kuat ngedit video ini sambil liat muka doi selama berjam jam," ujar akun @aud***

Demikian penjelasan kasus 72 siswa Cianjur yang keracunan MBG. Prabowo maupun Gibran belum menyampaikan tanggapan apapun, hal ini diketahui lewat unggahan Instagram keduanya, maupun lewat pemberitaan nasional yang beredar.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (99.6%)