Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Babi
Kab/Kota: Sukabumi
Petani Sukabumi Meninggal Akibat Peluru Nyasar, Diduga dari Pemburu Babi - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Seorang petani asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, tewas tertembak peluru nyasar saat tengah tidur di saung lahan pertaniannya.
Insiden tragis ini terjadi pada Selasa (22/4/2025) malam mengundang perhatian luas warga dan aparat.
Korban bernama Otib (60), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka menganga di bagian punggung.
Meski diduga tertembak peluru, hasil otopsi menunjukkan tidak ada proyektil yang tertinggal di tubuh korban.
Menurut informasi yang dihimpun, malam itu di kawasan Blok 10 Perhutani Cisujen, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, sedang berlangsung aktivitas perburuan babi hutan.
Peluru yang mengenai korban diduga berasal dari senjata berkaliber 308, jenis peluru yang umum digunakan oleh para pemburu.
Otib yang tengah beristirahat di saung bersama istrinya diduga terkena peluru nyasar yang ditembakkan dari kejauhan.
Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Hasil Otopsi: Luka Parah Tanpa Proyektil
Jenazah Otib kemudian dibawa ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi untuk diotopsi.
Tim dokter forensik mengungkapkan bahwa luka yang dialami korban sangat dalam, mencapai 18 cm dan menyebabkan kerusakan organ dalam.
Namun anehnya, tidak ditemukan proyektil peluru di tubuh korban.
“Lukanya cukup besar dan dalam di punggung kanan, namun tidak ditemukan benda asing seperti peluru.
Luka juga tidak membentuk jalur lurus seperti luka tembak biasa,” ungkap dr. Nurul Aida Fathia dari tim forensik RSUD R Syamsudin SH.
Lebih lanjut, luka tersebut menyebabkan pendarahan hebat di organ vital yang menjadi penyebab utama kematian.
Warga Resah, Polisi Diminta Bertindak
Peristiwa tragis ini membuat warga sekitar resah.
Aktivitas perburuan liar di wilayah Perhutani dinilai membahayakan, terlebih jika dilakukan tanpa pengawasan ketat.
Masyarakat mendesak agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas insiden ini dan menertibkan para pemburu yang kerap beraksi di sekitar permukiman warga.
Sentimen: negatif (99.9%)