Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sragen
6 Fakta Guru Gunting Seragam Siswa SMP di Sragen, Guru Minta Maaf hingga Kata Sekolah & Orang Tua - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta viral seorang guru menggunting seragam siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sragen, Jawa Tengah.
Video yang memperlihatkan seorang guru menggunting bagian lengan kanan dan bagian belakang seragam siswa itu, viral di media sosial.
Kejadian tersebut, diketahui berada di sekolah SMP di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen.
Merespons hal tersebut, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen telah menelusuri kejadian.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Prihantomo, guru tersebut merupakan salah satu guru di SMP swasta di Kabupaten Sragen.
"Kemarin kita konfirmasi, ketemu di salah satu SMP swasta yang ada di Sragen," katanya, Selasa (22/4/2025), dilansir TribunSolo.com.
Prihantomo menyebut, pihaknya memanggil guru beserta kepala sekolah terlebih dahulu untuk dimintai klarifikasi.
Fakta Guru Gunting Seragam Siswa SMP di Sragen 1. Sosok Guru Gunting Seragam Siswa, Kini Minta Maaf
Baru-baru ini, diketahui guru yang menggunting seragam siswanya tersebut bernama Anggrek Anggarayani.
Anggrek merupakan guru pengampu mata pelajaran seni budaya dan PPKN, serta guru bagian kesiswaan SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen.
Rupanya, sikap yang dilakukan Anggrek, yakni menggunting seragam siswa itu, dilakukan bukan tanpa alasan.
Meski demikian, Anggrek menyampaikan permintaan maafnya.
"Sebelumnya saya minta maaf atas kecerobohan, keteledoran, dan kelalaian saya, seharusnya itu tidak saya unggah, tapi itu saya dokumentasi atas permintaan orang tua anak," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa.
Anggrek juga menjelaskan, sikapnya menggunting seragam siswa adalah permintaan orang tua yang bersangkutan.
"Itu sebagai bukti untuk, memang benar sudah saya potong (seragam), karena yang menyuruh memotong (seragam) itu adalah ibu dari Iksan (siswa di dalam video)," imbuhnya.
2. Alasan Guru SMP di Sragen Gunting Seragam Siswa
Lebih lanjut, Anggrek mengatakan, pemotongan seragam serta pengambilan video yang viral ini, dilakukan pada Senin (17/4/2025).
Saat itu, Anggrek mengatakan, sejatinya seragam yang dikenakan oleh siswa berinisial I adalah seragam dari sekolah lamanya.
I adalah siswa pindahan di SMP PGRI 5 Sukodono, yang kini duduk di bangku kelas 9.
Anggrek mengatakan, sejak dua bulan sebelum pengguntingan itu, I sudah dibelikan seragam baru oleh ibunya.
Namun, I tidak mau memakai seragam baru karena merasa dirinya lebih keren memakai seragam lama.
"Sudah dibelikan seragam baru 2 bulan sebelumnya, tapi Nak Iksan tidak mau, katanya dia memakai seragam itu terlihat keren, alhasil ibunya meminta saya untuk dipotong saja."
"Saya menelpon ibunya, Bu bagaimana ini kok Iksan masih memakai seragam tersebut, akhirnya ibunya chat saya, bilang dipotong saja bu, digunting saja, dan chat itu masih ada, juga sudah saya print," jelasnya.
Anggrek mengaku, tidak tahu secara jelas, gambar apa yang tertera pada seragam Iksan.
3. Video Viral di Akun Guru Sudah Dihapus
Dalam kesempatan tersebut, Anggrek juga mengaku, video terkait gunting seragam siswa itu, telah diunggah pada Sabtu (19/4/2025) pagi, di media sosial TikTok.
Lantas, ia diminta untuk menghapus video tersebut oleh Komite Sekolah.
Anggrek pun menghapus video dari akun TikToknya pada malam harinya.
Sebelum mengunggah video tersebut, Anggrek mengatakan, telah meminta izin kepada orang tua Iksan.
"Komunikasi sama orang tua ada, saya meminta izin, Ibu mohon maaf apakah boleh video ini saya upload, itu ada screenshot, itu ada semua, dan orang tua membolehkan, iya Bu," ungkapnya.
4. Pengakuan Orang Tua Siswa
Masih mengutip TribunSolo.com, Ayah I membenarkan bahwa pemotongan seragam memang permintaan istrinya.
Di mana I sudah sering dinasehati orang tuanya, namun tidak diindahkan.
"Dia kalau dikasih tahu diam, tapi enggak mau dengar, setelah itu, waktu Bu Anggrek telepon istri saya, suruh ngasih tahu, ya sudah bu (untuk dipotong), sebenarnya sudah dibelikan seragam baru," kata Dwi.
"Karena dia kalau dikasih tahu nggak mau dengar, ya disuruh motong saja sama Bu Anggrek itu, sudah dipotong saja Bu, karena sudah dibelikan yang baru," lanjutnya.
Menurut Dwi, setelah seragam digunting, I sudah tidak lagi memakai seragam lamanya itu.
5. Kata Disdikbud Sragen
Sementara itu, pihak Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Pendidik Disdikbud Sragen, Tri Giyanto, mengatakan apa yang dijelaskan oleh Anggrek, adalah benar adanya.
"Alhamdulillah kita temukan yang dijelaskan tadi, walaupun sudah izin orangtua, komunikasi baik, guru-guru BK sudah diperiksa, WhatsApp dengan orang tua juga betul, tidak ada kebohongan," katanya, Selasa.
"Kemudian ada satu hal yang kami pesankan di PGRI Sukodono, bahwasanya yang dilanggar adalah kode etik guru," imbuh Tri.
Menurutnya, sebagai seorang guru harus bertindak profesional ketika menghadapi siswa yang nakal. Pemberian hukuman tidak seharusnya dilakukan di depan umum, sebab bisa dilihat banyak orang.
"BK kan ada, pembimbingan pribadi, diberikan ruangan, kalau perlu orang tua dihadirkan, tidak harus didokumentasi," jelasnya.
Tak hanya itu, Tri meminta yayasan agar memperhatikan sumber daya manusia yang mengajar atau menjadi tenaga pendidik di SMP PGRI 5 Sukodono.
Adapun terkait pemberian sanksi, Disdikbud Sragen menyerahkan hal tersebut ke pihak yayasan.
6. Video Viral di Medsos
Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi guru perempuan menggunting seragam siswa sudah beredar di media sosial.
Dalam unggahan di salah satu akun Instagram, memperlihat seorang guru perempuan menggunting seragam bagian lengan siswa.
Di bagian belakang bajunya terdapat coretan gambar serta tulisan menggunakan spidol.
Sementara sejumlah guru dan siswa tampak berada di sekitar kejadian.
Kejadian ini disebut terjadi di Sukodono, Sragen, Jawa Tengah.
Beragam komentar pun disampaikan warganet.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Klarifikasi Guru Viral Gunting Seragam Siswa di Sragen, Ternyata Atas Permintaan Orang Tua
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)
Sentimen: negatif (78%)