Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Denpasar
Ini Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gangguan Pencernaan Irritable Bowel Sydrome - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Kesehatan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi Dr. dr. I Ketut Mariadi menuturkan, penderita irritable bowel sydrome (IBS) perlu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi.
Diketahui, IBS adalah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang memengaruhi usus besar.
Kondisi ini menyebabkan perubahan pola buang air besar yang tidak teratur, disertai kram perut, kembung, diare, atau konstipasi.
"Karena itu sebaiknya menghindari makanan tertentu agar gejalanya tidak semakin memburuk," ujar dia dikutip di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita IBS antara lain:
· Makanan tinggi FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols) seperti bawang putih, bawang bombay, apel, semangka, dan kembang kol.
· Makanan berlemak tinggi: seperti gorengan, makanan cepat saji, dan produk olahan yang mengandung banyak minyak.
ILUSTRASI SUSU - Hasil pengolahan AI pada Senin (17/3/2025) menunjukkan gambar segelas susu. Susu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. (Generated by AI)
· Produk susu bagi yang memiliki intoleransi laktosa: termasuk susu sapi, keju, dan yogurt tertentu.
· Minuman berkafein dan beralkohol yang dapat merangsang kontraksi usus secara berlebihan.
· Pemanis buatan: seperti sorbitol dan manitol yang sering ditemukan dalam permen bebas gula dan minuman bersoda.
Dokter Ketut mengatakan, IBS dapat menjadi kondisi yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan bisa kronis.
“Karena itu diagnosis yang benar dan edukasi pasien sangat penting," urai dia.
Adapun pendekatan pengobatan berfokus pada manajemen gejala dan perubahan gaya hidup.
Selain faktor makanan, stres dan kecemasan juga bisa memicu kontraksi usus yang berlebihan atau memperlambat gerakan usus.
Olahraga seperti yoga dan berjalan kaki juga dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi stres.
“Penting bagi pasien untuk memahami bahwa IBS dapat dikontrol dengan pengelolaan yang tepat. Kombinasi antara perubahan gaya hidup, diet, serta pengobatan yang sesuai bisa membantu pasien hidup lebih nyaman,” kata Dr. dr. I Ketut Mariadi.
Gejala dan Diagnosa IBS
Selain nyeri perut, IBS juga ditandai dengan perubahan pola BAB, seperti diare, konstipasi, atau bahkan kombinasi keduanya secara bergantian.
Konsistensi feses juga dapat berubah menjadi lebih keras atau lebih lembek dari biasanya.
Ilustrasi (Istimewa)
Ia menjelaskan, tidak ada tes laboratorium yang secara langsung dapat mendeteksi IBS, tetapi melalui tes darah, tes tinja, kolonoskopi.
"Kami memiliki layanan kesehatan komprehensif bagi pasien IBS dengan konsep one stop service, yang mencakup konsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi, pemeriksaan endoskopi dan kolonoskopi, program manajemen stres, hingga panduan nutrisi dari ahli gizi," tutur dokter di RS Siloam Denpasar Bali ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang IBS serta langkah-langkah manajemen IBS yang tepat, penderita IBS dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman dan produktif.
Sentimen: positif (98.5%)