Sentimen
Negatif (100%)
23 Apr 2025 : 08.09
Informasi Tambahan

Agama: Katolik, Kristen

Kab/Kota: Roma, Vatican

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Isaac Herzog

Isaac Herzog

Ketika Dunia Berkabung Paus Fransiskus Wafat, Selebrasi dan Kritikan Muncul di Israel - Halaman all

23 Apr 2025 : 08.09 Views 43

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Ketika Dunia Berkabung Paus Fransiskus Wafat, Selebrasi dan Kritikan Muncul di Israel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pengumuman wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pagi membuat seluruh dunia berkabung.

Namun, tidak dengan Israel yang merasa Paus Fransiskus telah mengecewakan negara Yahudi tersebut.

Seperti mantan duta besar Israel untuk Vatikan, Rafi Schutz, yang menyebut Paus Fransiskus telah mengecewakan Israel.

Schutz mengatakan, posisi Paus Fransiskus terhadap Israel setelah perang dimulai di Gaza pantas mendapatkan "kritikan keras".

Hal tersebut, kata Schutz, menandai pukulan signifikan terhadap hubungan Israel dengan Vatikan.

Sementara itu, surat kabar Israel Hayom mengatakan, Paus Fransiskus akan dikenang di Israel, terutama karena pernyataan kerasnya terhadap perang di Gaza.

Senada dengan surat kabar tersebut, Channel 14 yang berhaluan ekstrem juga menyebut Paus sebagai kritikus paling keras Israel.

Dikutip dari Middle East Eye, seorang pemimpin redaksi Jerusalem Post menggambarkan kritik Paus Fransiskus terhadap Israel dan dukungannya terhadap Palestina yang diserangnya sebagai "dukungan tanpa syarat untuk Hamas".

"Ada optimisme tertentu di dunia Yahudi ketika ia diangkat," kata Zvika Klein, pemimpin redaksi Jerusalem Post.

"Ada kekecewaan yang sangat besar di sini dari pihak Israel dan Yahudi (akibat) pernyataan-pernyataan keras terutama dalam beberapa bulan terakhir," lanjutnya.

Paus secara vokal dan berulang kali mengkritik perang Israel di Jalur Gaza, khususnya pembunuhan anak-anak Palestina, sehingga memicu kemarahan politisi Israel.

Dia melakukan panggilan telepon hampir setiap malam dengan komunitas Kristen Gaza selama perang, yang mereka katakan merupakan sumber penghiburan dan kenyamanan.

Pada Desember, kementerian luar negeri Israel memanggil diplomat tinggi Vatikan setelah komentar Paus Fransiskus yang menuduh Israel melakukan "kekejaman" di Gaza.

Tak hanya kritikan, selebrasi atas kematian Paus Fransiskus juga menggaung di media sosial Israel.

Banyak warga Israel biasa menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kepuasan mereka atas kematian Paus karena pendiriannya terhadap perang Israel.

Di Facebook, pengguna media sosial mengkategorikan Paus Fransiskus sebagai "pembenci Yudaisme".

Di bawah  postingan Kan 11 tentang kematian Paus, seorang pengguna menulis: "Saya tidak peduli dengan orang tua psikotik ini, yang membenci Israel".

Dalam laporan Ynet, yang lain menulis: "Paus Fransiskus akan dikenang sebagai orang yang secara konsisten mendukung antisemitisme modern," dan menambahkan bahwa dunia "lebih baik tanpanya".

Di akun berita Walla, seorang pengguna menyebutnya "seorang bid'ah yang mendukung Nazi Hamas".

Dan yang lain bertanya: "Mengapa Anda mengumumkan di media Yahudi tentang seorang pembenci Israel yang meninggal?"

Meski banyak yang mengutarakan kebencian terhadap Paus, namun banyak juga orang Israel yang merasa kehilangan atas kematiannya.

Presiden Israel, Isaac Herzog, menulis di X, ia menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada dunia Kristen dan khususnya komunitas Kristen di Israel.

"Saya sungguh berharap doanya untuk perdamaian di Timur Tengah dan untuk pemulangan para sandera dengan selamat akan segera terkabul."

"Semoga kenangannya terus menginspirasi tindakan kebaikan, persatuan, dan harapan," kata Herzog.

Paus Fransiskus Disemayamkan JENAZAH PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube Vatican News yang diambil pada Selasa (22/4/2025) menunjukkan Kardinal Camerlengo Kevin Farrell memimpin upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus dalam peti jenazah, yang berlangsung pada Senin malam di kapel Casa Santa Marta. Dalam gambar tersebut, Paus tampak mengenakan jubah kepausan berwarna merah dan sebuah rosario yang diletakkan di tangannya, simbol iman dan pengabdian yang ia pegang teguh sepanjang masa kepemimpinannya. (Tangkapan layar YouTube Vatican News)

Sebelum upacara pemakaman Paus Fransiskus yang diadakan pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus, para kardinal Katolik Roma menyiapkan panggung untuk upacara khidmat.

Saat ini, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di kapel kediaman Santa Marta, tempat ia tinggal selama 12 tahun masa kepausannya.

Jenazahnya akan dibawa ke Basilika Santo Petrus yang berdekatan pada Rabu pagi pukul 09.00 waktu setempat, dalam sebuah prosesi yang akan dipimpin oleh para kardinal.

Dikutip dari Reuters, ia akan disemayamkan di sana hingga Jumat malam pukul 19.00 waktu setempat.

Upacara pemakamannya akan diadakan pada pukul 10.00 pagi hari berikutnya di Lapangan Santo Petrus, di depan basilika abad ke-16.

Upacara tersebut akan dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, dekan berusia 91 tahun dari Dewan Kardinal.

Berbeda dengan sebelumnya, Paus Fransiskus mengonfirmasi dalam surat wasiat terakhirnya bahwa ia ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma dan bukan di Basilika Santo Petrus, tempat banyak pendahulunya dimakamkan.

Meninggalnya Fransiskus telah memicu berbagai ritual kuno, karena Gereja yang beranggotakan 1,4 miliar jiwa ini memulai transisi dari satu Paus ke Paus lainnya.

Termasuk pemecahan "Cincin Nelayan" dan segel timah milik Paus, yang digunakan semasa hidupnya untuk menyegel dokumen, sehingga dokumen tersebut tidak dapat digunakan oleh orang lain.

Saat umat Katolik di seluruh dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus, semua kardinal di Roma dipanggil ke sebuah pertemuan pada hari Selasa untuk memutuskan urutan acara dalam beberapa hari ke depan dan meninjau jalannya Gereja sehari-hari pada periode sebelum paus baru terpilih.

Konklaf untuk memilih paus baru biasanya berlangsung 15 hingga 20 hari setelah kematian seorang paus, yang berarti konklaf tidak boleh dimulai sebelum tanggal 6 Mei.

Tanggal pastinya akan diputuskan oleh para kardinal setelah pemakaman Fransiskus.

Sekitar 135 kardinal memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara rahasia, yang dapat berlangsung selama berhari-hari sebelum asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina memberi tahu dunia bahwa seorang paus baru telah dipilih.

(*)

Sentimen: negatif (100%)