Sentimen
Positif (99%)
23 Apr 2025 : 07.24
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Ford, Hyundai, Volkswagen

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

LG Hengkang dari Proyek EV, Bagaimana Nasib Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia?

23 Apr 2025 : 07.24 Views 26

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

LG Hengkang dari Proyek EV, Bagaimana Nasib Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia?

Jakarta: Mundurnya LG dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia memang mengejutkan, tapi bukan berarti langkah Indonesia untuk membangun ekosistem EV ikut terhenti. 
 
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa percepatan pembangunan ekosistem EV tetap berjalan. Proyek LG batal, ekosistem EV tetap jalan Keputusan LG Energy Solution dan konsorsiumnya menarik diri dari proyek baterai EV senilai Rp130,7 triliun tentu menjadi pukulan besar. Namun, Erick memastikan bahwa keputusan LG tidak akan memperlambat pembangunan supply chain EV dalam negeri.
 
"Ya tentu, keputusan dari LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok (supply chain) yang menguntungkan ekosistem di Indonesia," ujar Erick dilansir Antara, Selasa, 22 April 2025.
  Masih banyak mitra global yang siap berinvestasi Erick menjelaskan, kolaborasi dengan sejumlah mitra global lainnya masih terus berlangsung. Indonesia tetap bekerja sama dengan Volkswagen, CBL China, hingga Ford Motor dalam membangun ekosistem EV dari hulu ke hilir.

"Tinggal lahan yang memang tadinya Korea Selatan berkenan, kita bisa tawarkan lagi kepada berbagai pihak," ungkap Erick.
 
Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, dan Amerika Serikat juga menjadi target baru untuk diajak bergabung dalam proyek pengembangan baterai EV.

Peluang kerja sama dengan Amerika terbuka lebar Erick juga menegaskan bahwa Indonesia membuka pintu selebar-lebarnya untuk kerja sama dengan Amerika Serikat, terutama di tengah pembicaraan dagang kedua negara yang terus berkembang.
 
"Dan juga tentu kita membuka luas kerja sama dengan Amerika Serikat, apalagi sedang ada pembicaraan bagaimana hubungan dagang Indonesia-Amerika. Kita terbuka, yang penting percepatan daripada momentum," ujar Erick.
 
Seperti diketahui, keputusan LG mundur disebabkan oleh perubahan lanskap industri kendaraan listrik global. 
 
Konsorsium LG menilai saat ini terjadi "jurang EV", yakni perlambatan atau penurunan permintaan global terhadap kendaraan listrik.
 
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.
 
Meski demikian, LG tetap melanjutkan bisnisnya yang sudah ada di Indonesia, termasuk pabrik baterai HLI Green Power, hasil kerja sama LG dengan Hyundai Motor Group.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (99.6%)