Sentimen
Negatif (99%)
22 Apr 2025 : 21.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Dolar Anjlok ke Level Terendah dalam 3 Tahun Usai Trump Sebut Kepala Bank Sentral AS Pecundang Besar - Halaman all

22 Apr 2025 : 21.16 Views 18

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Dolar Anjlok ke Level Terendah dalam 3 Tahun Usai Trump Sebut Kepala Bank Sentral AS Pecundang Besar - Halaman all

Dolar Anjlok ke Level Terendah dalam 3 Tahun Usai Trump Sebut Kepala Bank Sentral AS "Pecundang Besar"

TRIBUNNEWS.COM - Pasar keuangan global sedang terpuruk karena dolar Amerika Serikat (AS) anjlok ke titik terendah dalam tiga tahun dan harga emas melonjak ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya, USD 3.500 per ons.

Kekacauan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump semakin gencar mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang ia sebut sebagai "pecundang besar" karena tidak menurunkan suku bunga.

Meningkatnya Ketegangan Guncang Kepercayaan Investor

Dalam serangkaian unggahan di platform Truth Social miliknya, Presiden Trump menuntut pemotongan suku bunga segera, dengan peringatan akan potensi perlambatan ekonomi.

Ia menuduh Powell secara konsisten "terlambat" dalam menanggapi perkembangan ekonomi.

Trump menyatakan kalau  pemecatan Powell "tidak akan terjadi cukup cepat".

Pernyataan Trump ini menjadi bumerang karena justru meningkatkan kekhawatiran atas independensi Federal Reserve, landasan kebijakan ekonomi AS.

Investor khawatir, campur tangan politik dapat merusak kemampuan bank sentral untuk mengelola inflasi dan lapangan kerja secara efektif.

NILAI TUKAR RUPIAH - Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta Pusat, Senin, (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini dibuka pada posisi Rp 16.850 per Dolar AS atau melemah 1,78 persen. Usai libur Lebaran Idulfitri 1446 H. Ambrolnya rupiah ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari global, utamanya kebijakan tarif Donald Trump. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima) Kekacauan Pasar Cerminkan Meningkatnya Ketidakpastian

Pernyataan Trump tersebut telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar keuangan AS.

Pasar-pasar saham utama macam S&P 500 turun 2,4 persen, Dow Jones Industrial Average turun 2,5 persen, dan Nasdaq Composite turun 2,6 persen pada Senin.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun ke level terendah sejak 2022.​

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven selama masa ketidakpastian, melonjak ke rekor tertinggi USD 3.500 per ons.

Analis mengaitkan kenaikan tersebut dengan kekhawatiran investor atas independensi Fed dan potensi peningkatan inflasi akibat tekanan politik.

Implikasi dan Tanggapan Global

Volatilitas pasar tidak terbatas di Amerika Serikat. Pasar saham Eropa dibuka melemah pada hari Selasa, dengan DAX Jerman dan CAC 40 Prancis turun sekitar 0,5 persen.

Poundsterling Inggris mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terhadap dolar, yang mencerminkan melemahnya dolar AS.

Para pemimpin dan ekonom internasional telah menyatakan kekhawatiran atas potensi terkikisnya status dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Situasi ini telah memicu diskusi di antara para bankir sentral dan menteri keuangan pada pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional di Washington, DC, di mana seruan untuk mempertahankan independensi bank sentral telah meningkat.

Federal Reserve dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada bulan Mei.

Meskipun Powell telah menekankan pentingnya keputusan berdasarkan data.

Dia menyatakan kalau tekanan politik yang meningkat menambah kompleksitas pada pertimbangan bank sentral.

"Saat pasar terus menghadapi dampak dari pernyataan Trump, investor memantau dengan saksama perkembangan untuk mencari tanda-tanda stabilitas atau gangguan lebih lanjut dalam lanskap keuangan global," kata ulasan RNTV.

Sentimen: negatif (99.4%)