Sentimen
Negatif (79%)
22 Apr 2025 : 19.26
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Roma

Tokoh Terkait
Paus Benediktus

Paus Benediktus

Paus Yohanes Paulus II

Paus Yohanes Paulus II

Apa Itu Konklaf? Begini Proses Rahasia Pemilihan Paus Baru yang Sudah Berlangsung 800 Tahun

22 Apr 2025 : 19.26 Views 47

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Apa Itu Konklaf? Begini Proses Rahasia Pemilihan Paus Baru yang Sudah Berlangsung 800 Tahun

PIKIRAN RAKYAT - Setelah Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin Paskah, Gereja Katolik menghadapi momen penting: memilih pemimpin baru melalui proses kuno yang disebut konklaf.

Meskipun dunia telah berubah drastis dalam delapan abad terakhir, proses ini tetap nyaris tidak berubah sejak abad ke-13. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan konklaf?

Arti dan Asal Usul Konklaf

Konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave yang berarti “dengan kunci.” Istilah ini mencerminkan esensi dari proses itu sendiri: sebuah pertemuan rahasia di mana para kardinal Gereja Katolik dikunci secara literal di dalam area khusus di Vatikan – biasanya Kapel Sistina – untuk memilih paus baru, tanpa komunikasi ke dunia luar hingga keputusan final dibuat.

Seperti yang dijelaskan dalam laporan The Independent:

“Konklaf Kepausan adalah proses demokratis dengan penekanan kuat pada bekerja melalui beberapa putaran pemungutan suara sampai konsensus yang jelas muncul.”

Siapa yang Memilih?

Di bawah aturan saat ini, hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang diizinkan memberikan suara dalam konklaf. Jumlahnya biasanya sekitar 120 orang dari seluruh dunia, termasuk mereka yang berbasis di Roma maupun dari negara-negara jauh.

Meski secara teknis setiap laki-laki Katolik bisa menjadi Paus, dalam praktiknya selama berabad-abad hanya kardinal yang pernah dipilih.

Kapan Konklaf Diadakan?

Konklaf tidak langsung dimulai setelah wafatnya Paus. Umumnya, Vatikan memberi jeda waktu 15 hingga 20 hari untuk memberi kesempatan diadakannya misa pemakaman dan memberi waktu para kardinal dari berbagai belahan dunia untuk tiba di Roma. Dalam kasus wafatnya Paus Fransiskus, proses pemungutan suara diperkirakan akan dimulai awal Mei.

Prosedur Ketat di Balik Pintu Tertutup

Konklaf dimulai dengan misa pagi khusus. Kemudian, semua orang selain para kardinal diminta keluar dari Kapel Sistina melalui seruan tradisional “extra omnes” (semua orang keluar). Para kardinal kemudian mengunci diri dan bersumpah kerahasiaan.

Mereka akan terus mengadakan pemungutan suara hingga seorang kandidat memperoleh mayoritas dua pertiga suara. Dalam satu hari, bisa dilakukan hingga empat putaran pemungutan suara.

“Melalui campuran pidato, doa, refleksi – dan desak-desakan politik yang intens – para kardinal memangkas kandidat,” ujar The Independent, menegaskan bahwa politik internal Gereja turut berperan besar.

Sistem Pemungutan Suara

Dalam setiap putaran, nama-nama sembilan kardinal dipilih secara acak untuk menjadi panitia: tiga menjadi scrutineers (pengawas suara), tiga mengumpulkan suara, dan tiga lainnya merevisinya. Setiap kardinal menulis nama pilihannya di atas kertas dengan tulisan tangan yang disengaja sulit dikenali, lalu memasukkannya ke dalam wadah pemungutan suara.

Surat suara dibakar setelah setiap sesi: jika hasilnya belum menghasilkan paus, dibakar dengan bahan yang menghasilkan asap hitam. Asap putih hanya akan muncul jika satu kandidat menerima dua pertiga suara.

“Ketika satu kandidat akhirnya memenangkan dua pertiga suara, Paus baru terpilih,” ucap The Independent.

Setelah itu, Kardinal Dekan mendekati kandidat dan bertanya apakah dia menerima posisi tersebut. Jika menjawab “ya,” dia lalu memilih nama kepausan.

Tradisi dan Simbolisme

Setelah menerima jabatan, Paus baru dibawa ke Ruang Air Mata di samping Kapel Sistina. Di sana, dia mengenakan jubah putih kepausan dan sandal merah – tiga jubah telah disiapkan sebelumnya dalam ukuran kecil, sedang, dan besar.

Kemudian, dari balkon utama Basilika Santo Petrus, seorang pejabat Vatikan mengumumkan, “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (Saya mengumumkan kepada Anda dengan sukacita besar bahwa kami memiliki seorang Paus.)

Ini adalah saat pertama kali publik mengetahui nama paus yang baru terpilih, dan dia akan memberikan berkat publik pertamanya.

Mengapa Paus Penting?

Paus adalah pemimpin spiritual dari lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Ia memainkan peran kunci dalam arah Gereja, baik dalam persoalan iman, sosial, maupun politik global. Paus secara rutin bertemu dengan kepala negara dan menjadi simbol penting dalam isu-isu dunia.

Baru beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance, dan sebelum itu dengan mantan Presiden Joe Biden. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Donald Trump selama masa jabatan kedua Trump.

Konklaf dalam Sejarah Terbaru

Konklaf terakhir berlangsung pada Maret 2013 setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, dan hanya berlangsung dua hari dengan lima putaran suara. Paus Fransiskus – nama asli Jorge Mario Bergoglio – terpilih sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Yesuit pertama, dan paus non-Eropa pertama dalam lebih dari 1.200 tahun.

Sementara itu, konklaf sebelumnya pada 2005 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II juga hanya berlangsung dua hari.

Namun tidak semua konklaf berlangsung cepat. Yang terpanjang terjadi pada akhir abad ke-13 dan berlangsung selama tiga tahun, akibat perseteruan politik internal Gereja. Tiga kardinal bahkan dilaporkan meninggal selama proses tersebut.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (79.9%)