Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Mamuju
Kasus: kecelakaan
Sempat Ditolak Dirawat di RSUD Regional Sulbar, Korban Kecelakaan di Mamuju Tewas Regional 22 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Regional
/data/photo/2024/06/14/666bffe8621d6.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Sempat Ditolak Dirawat di RSUD Regional Sulbar, Korban Kecelakaan di Mamuju Tewas Tim Redaksi MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 40 tahun bernama Hendra dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami penolakan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Insiden ini terjadi setelah Hendra mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Salupangi, Desa Botteng, Kabupaten Mamuju, pada Senin (21/4/2025). Rekan korban, yang dikenal dengan inisial AR, mengungkapkan bahwa Hendra masih dalam keadaan sadar saat dibawa ke RSUD Provinsi Sulbar menggunakan mobil pikap milik warga. Namun, setibanya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Hendra ditolak untuk dirawat. AR menyatakan bahwa dia melihat ada dokter, perawat, dan sekuriti di ruangan tersebut yang terlibat dalam percakapan. "Tapi saya kurang tahu siapa yang berbicara, mungkin dokter mengatakan untuk dibawa ke rumah sakit lain, ke RS Mitra saja," kata AR kepada wartawan pada Selasa (22/4/2025). AR merasa khawatir dengan kondisi Hendra yang mengalami pendarahan parah dan berharap agar rekannya segera mendapatkan pertolongan. Namun, AR mengaku pihak rumah sakit hanya diam saat dia menyampaikan kekhawatirannya. Ia juga menyebutkan bahwa seorang perawat mengatakan bahwa ruangan IGD sudah penuh dengan pasien. "Perawat mengatakan saat ini penuh dan bahkan ada yang dirawat di kursi roda," ujar AR. Setelah ditolak di RSUD Provinsi Sulbar, Hendra kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. Selama perjalanan menuju rumah sakit tersebut, AR menyatakan bahwa Hendra sempat membuka mata dan melirik padanya. Namun, tidak lama setelah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Hendra dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah. "Makanya kemarin saya tidak mau perpanjang karena korban betul-betul butuh pertolongan, jadi sekitar setengah jam di Rumah Sakit Bhayangkara saya cek, ya korban sudah meninggal," tandas AR. Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi Sulbar, Marintani Erna Dochri, membantah bahwa pihaknya menolak untuk merawat Hendra di ruang IGD. Menurut Erna, pihaknya menyarankan agar korban dan kerabatnya dirawat di rumah sakit terdekat mengingat ruang IGD sudah dipenuhi pasien. "Kami tidak pernah menolak pasien, tapi menyarankan ke rumah sakit terdekat, karena kondisi IGD yang tidak memungkinkan. Bed sudah penuh, bahkan sebagian pasien ada yang dirawat di kursi," ujar Erna dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com. Erna menambahkan bahwa sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), pasien tidak diperbolehkan dirawat di kursi. Namun, demi alasan kemanusiaan, pihaknya masih melakukan perawatan untuk beberapa pasien yang terpaksa ditempatkan di kursi. Hendra, menurut Erna, tidak dirawat di kursi karena kondisinya yang memerlukan penanganan serius. "Saat itu tidak ada pasien lain yang memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat lain," jelas Erna. Meski demikian, Erna mengungkapkan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menyebabkan Hendra meninggal dunia. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)