Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bangka, Pekanbaru
Sosok Kompol Syafnil, Kapolsek Bukit Raya Dicopot Imbas Anak Buahnya Nonton saat Wanita Dikeroyok - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Kompol Syafnil dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Bukit Raya oleh Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan.
Adapun Kompol Syafnil dicopot buntut anak buahnya hanya menonton ketika ada seorang wanita bernama Ramadhani Putri (31), dikeroyok oleh sekelompok debt collector di depan Mapolsek Bukit Raya pada Sabtu (19/4/2025).
Tak cuma itu, dia juga melakukan pembelaan terhadap anggotanya yang tidak menolong Putri dengan dalih mereka tengah sakit-sakitan.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, jabatan Kapolsek Bukit Raya saat ini diemban oleh Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol David Ricardo, setelah adanya serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Aula Zapin Polresta Pekanbaru pada Selasa (22/4/2025) siang.
Di sisi lain, Syafnil telah menyandang pangkat Kompol sejak Juli 2024 lalu.
Sebagai anggota Polri, dia telah mengabdi selama hampir 32 tahun. Sementara, jabatannya sebagai Kapolsek Bukit Raya diembannya sejak tiga tahun lalu.
Kini, dirinya dimutasi sebagai Kepala Siaga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau.
Pembelaan Kompol Syafnil Anak Buahnya Cuma Nonton saat Ada Pengeroyokan
Sebelumnya, Kompol Syafnil melakukan pembelaan terkait anak buahnya yang tidak menolong Putri ketika dikeroyok oleh sekelompok debt collector di depan Mapolsek Bukit Raya.
Dikutip dari Kompas.com, dia berdalih anggota piket ketika itu hanya berjumlah 20 orang.
Sehingga, mereka tidak mampu menolong dan mengandang gerombolan pelaku tersebut.
Selain itu, Syafnil juga mengatakan, para anggota piket sudah berusia lanjut dan sakit-sakitan.
"Anggota saya yang sedang piket ini sudah berusaha membantu, tapi kalah jumlah. Apalagi, anggota piket sudah tua-tua dan sakit-sakitan."
"Ada yang sakit gula, hipertensi, saraf terjepit dan ada yang bahunya sudah dipasang pen," kata Syafnil pada Minggu (20/4/2025).
Tak sampai di situ, Syafnil juga menuding pelaku dan korban sama-sama berprofesi sebagai debt collector.
"Pelaku dan korban sama-sama debt collector dengan kubu yang berbeda," ujarnya.
Kapolda Riau Geram
Kapolda Riau, Irjen Herry Hermawan pun geram atas tindakan anggota Polsek Bukit Raya tidak melakukan apapun saat ada masyarakat dianiaya oleh sekelompok orang.
Dia mengatakan hal tersebut bisa mencoreng marwah Polri.
"Kejadian itu membuat saya malu dan marah. Merusak marwah kita sebagai polisi," ujar Herry saat diwawancarai wartawan, di Pekanbaru, Senin (21/4/2025).
Herry juga mengungkapkan pencopotan Kompol Syafnil sebagai Kapolsek Bukit Raya menjadi langkah evaluasi dalam penanganan situasi di wilayah hukum masing-masing.
"Mutasi terhadap Kapolsek Bukitraya adalah langkah tegas yang diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya," jelas Herry.
Herry menekankan, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pimpinan di tingkat Polsek dan jajaran untuk memastikan wilayahnya aman, personelnya disiplin, serta mampu memenuhi ekspektasi masyarakat.
"Ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, tetapi juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik," tambahnya.
Herry mengingatkan setiap anggota Polri harus memahami jabatan adalah amanah dan kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak.
"Saya instruksikan seluruh jajaran agar meningkatkan kewaspadaan, kecepatan bertindak, dan kepekaan terhadap situasi kamtibmas."
"Jangan beri ruang sedikit pun kepada pelanggaran hukum, apalagi yang mencederai rasa keadilan masyarakat," tegasnya.
Herry menegaskan, Polda Riau akan terus mengedepankan penegakan hukum yang adil, tegas, dan berorientasi pada perlindungan masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh anggotanya untuk menjaga marwah institusi dengan disiplin, dedikasi, dan integritas.
"Jadilah pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang dapat diandalkan dalam setiap situasi," kata Herry.
Ia menegaskan Polda Riau tidak akan menoleransi segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector.
"Setiap pelanggaran hukum, baik dilakukan oleh masyarakat umum maupun yang terjadi di lingkungan institusi kepolisian, akan ditindak secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu. Kami akan tindak tegas pelaku premanisme," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judul "Dicopot Kapolda Riau, Kompol David Gantikan Kompol Syafnil di Polsek Bukit Raya Pekanbaru" dan telah tayang di Bangka Pos dengan judul "Sosok Kompol Syafnil, Kapolsek Bukit Raya Dicopot karena Bela Anggota Nonton Wanita Dikeroyok"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Pekanbaru/Dian Maja Palti Siahaan)(Bangka Pos/Fitri Wahyuni)(Kompas.com/Irfan Maullana)
Sentimen: negatif (98.1%)