Sentimen
Negatif (100%)
22 Apr 2025 : 10.47
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: Demam berdarah dengue

22 April Memperingati Hari Apa? Ada Perayaan Internasional dan Nasional

22 Apr 2025 : 10.47 Views 78

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

22 April Memperingati Hari Apa? Ada Perayaan Internasional dan Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Tanggal 22 April 2025 menjadi penanda penting dalam kalender global dan nasional. Di berbagai belahan dunia, hari ini diperingati sebagai Hari Bumi, sebuah momentum untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata terhadap perlindungan lingkungan hidup.

Sementara itu, di Tanah Air, Indonesia memperingati Hari Demam Berdarah Nasional, sebuah pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan terhadap penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.

Dua peringatan yang jatuh pada tanggal yang sama ini, meskipun memiliki fokus yang berbeda, sama-sama menyerukan tanggung jawab dan tindakan kolektif.

Hari Bumi mengajak seluruh umat manusia untuk merenungkan dampak aktivitas kita terhadap planet ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga kelestariannya.

Di sisi lain, Hari Demam Berdarah Nasional mengingatkan akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan.

Hari Bumi 

Hari Bumi, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 22 April, merupakan sebuah gerakan lingkungan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet Bumi.

Inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970, sebagai respons terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri dan kurangnya kesadaran publik mengenai isu-isu lingkungan.

Sejak saat itu, Hari Bumi telah berkembang menjadi gerakan global yang melibatkan miliaran orang di seluruh dunia.

Berbagai kegiatan dan kampanye diselenggarakan pada hari ini, mulai dari aksi bersih-bersih, penanaman pohon, diskusi lingkungan, hingga kampanye daring untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga bumi.

Hari Demam Berdarah Nasional

Di Indonesia, tanggal 22 April juga diperingati sebagai Hari Demam Berdarah Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan.

Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki risiko tinggi penyebaran penyakit ini, terutama pada musim hujan.

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai wilayah Indonesia.

Setiap tahun, ribuan kasus DBD dilaporkan, dan penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian, jika tidak ditangani dengan tepat.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah.

Peringatan Hari Demam Berdarah Nasional menjadi momentum penting untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya langkah-langkah pencegahan, terutama pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus:

1. Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi, drum, dan vas bunga, minimal seminggu sekali.

2. Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat bertelur.

3. Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali atau membuang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti ban bekas, botol plastik, dan kaleng.

Meskipun fokusnya berbeda, peringatan Hari Bumi dan Hari Demam Berdarah Nasional pada tanggal 22 April 2025 memiliki benang merah yang sama, yaitu pentingnya kesadaran dan tindakan kolektif untuk menjaga keberlangsungan hidup dan kesehatan.

Bumi yang sehat akan mendukung kehidupan yang sehat bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Lingkungan yang bersih dan terjaga juga dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah.

Oleh karena itu, momentum 22 April 2025 ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak hanya merayakan, tetapi juga bertindak nyata demi masa depan bumi yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sehat.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)