Sentimen
Positif (99%)
21 Apr 2025 : 22.45
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Tokoh Terkait

Kondisi Kesehatan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Pulih dari Pneumonia

21 Apr 2025 : 22.45 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Kondisi Kesehatan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Pulih dari Pneumonia

PIKIRAN RAKYAT - Paus Fransiskus sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari pneumonia ganda yang dideritanya, hanya beberapa pekan sebelum wafat di usia 88 tahun. Kondisi kesehatannya saat itu sempat membaik, dan ia bahkan menyapa puluhan ribu umat Katolik dari mobil Paus terbuka dalam perayaan Paskah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Peristiwa itu menjadi penampilan publik pertamanya di luar ruangan setelah menjalani perawatan intensif selama lima minggu di rumah sakit, dan nyaris kehilangan nyawanya akibat infeksi paru-paru serius.

"Paus Fransiskus menyambut kerumunan Paskah yang bersorak dari mobil Paus saat dia pulih dari pneumonia," tutur pernyataan resmi Vatikan pada waktu itu.

Kembalinya Paus ke Hadapan Publik

Dalam perayaan Misa Paskah Vatikan, Paus duduk di kursi yang ditinggikan di belakang kendaraan putihnya, disambut sorakan umat yang meneriakkan “Viva il Papa!” (Hidup Paus!).

Dia tak banyak bergerak, namun memberikan isyarat tangan kecil kepada jemaah yang melambai penuh haru. Beberapa bayi bahkan diangkat dari kerumunan untuk diberkati secara simbolis olehnya.

Paus tidak memimpin langsung Misa karena dokter menyarankannya untuk membatasi aktivitas fisik, tetapi tetap hadir di akhir acara untuk menyampaikan pesan damai dalam tradisi dua tahunan Vatikan: Urbi et Orbi (untuk kota dan dunia).

Seruan Perdamaian dalam Pesan Paskah

Dalam pesannya, yang dibacakan oleh seorang ajudan dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus kembali menegaskan sikap kerasnya terhadap konflik militer di Timur Tengah, terutama perang di Gaza.

“Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan penderitaan ... dari semua rakyat Israel dan rakyat Palestina,” kata Paus dalam pesan tersebut.

“Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai: menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera, dan datang untuk membantu orang-orang kelaparan yang bercita-cita untuk masa depan perdamaian,” tuturnya menambahkan.

Paus Fransiskus juga menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sebagai “dramatis dan menyedihkan”, seraya meminta kelompok Hamas untuk segera membebaskan sandera yang masih ditahan. Paus mengutuk peningkatan tren antisemitisme yang ia nilai semakin mengkhawatirkan di dunia.

Pertemuan Diplomatik Terakhir: JD Vance

Masih pada hari yang sama, Paus juga menerima kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance dalam sebuah pertemuan singkat di Vatikan. Pertemuan itu berlangsung selama beberapa menit untuk saling bertukar salam Paskah, dan menjadi salah satu interaksi diplomatik terakhir Paus sebelum kepergiannya.

“Pertemuan dengan Vance berlangsung singkat, berlangsung beberapa menit, untuk bertukar salam Paskah,” ujar keterangan resmi Vatikan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Pulih, Namun Tak Pernah Sepenuhnya Sembuh

Meskipun Paus Fransiskus sempat menunjukkan tanda-tanda pulih dan kembali tampil di hadapan publik, berbagai laporan internal menyebutkan bahwa kondisinya tidak pernah benar-benar stabil. Dia terus mengalami penurunan stamina, membatasi jadwal audiensi, dan sering kali menyampaikan pidato melalui bantuan asisten.

Riwayat kesehatannya memang tidak ringan. Selain pneumonia, Paus pernah menjalani operasi usus besar pada 2021 dan mengalami masalah pernapasan yang memburuk seiring usia. Namun, semangatnya untuk terus hadir di hadapan umat tetap tak tergoyahkan.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (99.6%)