Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Sriwijaya
Kab/Kota: Palembang
Dokter PPDS Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen, Alat Vital Ditendang Hingga Pendarahan - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang peserta Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan konsulen atau dokter konsultan.
Dugaan kasus kekerasan fisik yang dialami mahasiswa PPDS Unsri tersebut viral di media sosial.
Peristiwa diduga terjadi di tempat pendidikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan.
Isu kekerasan tersebut diposting akun Instagram @ppdsgramm yang memperlihatkan pesan dari seseorang memberitahu tentang peristiwa tersebut.
Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan kalau korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom atau pendarahan setelah ditendang konsulen.
Luka yang dialami korban tersebut pun sudah dikonfirmasi dengan dilakukan USG.
Belum diketahui identitas korban dan oknum yang melakukan kekerasan tersebut, tetapi disebutkan kalau korban adalah dokter PPDS Unsri.
Dikabarkan, Kementerian Kesehatan sudah mendapat laporan soal dugaan kekerasan tersebut dan akan melakukan pendalaman.
Menanggapi isu kekerasan tersebut, Dirut Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, dr Siti Khalimah mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mencari kebenaran dan fakta soal isu tersebut.
"Kami sedang investigasi, tunggu ya nanti kami kabari kalau sudah ada titik terang," kata Siti Khalimah saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Ia belum bisa memberikan keterangan terkait peristiwa dugaan kekerasan tersebut dan kondisi terkini dari korban.
"Saya belum dapat info jelas, kami sedang investigasi. Masih menunggu tim SPI melakukan investigasi," ujarnya.
Sementara Humas Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, Suhaimi, mengatakan terkait isu kekerasan yang dikabarkan terjadi di RSMH Palembang, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak manapun terkait kejadian tersebut.
"Kami akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman dan kondusif bagi seluruh tenaga kesehatan maupun pasien dan keluarganya," tulisnya dalam keterangan yang diterima Tribunsumsel.com.
Ketika ditanya mengenai tempat peristiwa kekerasan itu terjadi ia juga belum bisa memastikan.
Sebab isu beredar kalau peristiwa itu terjadi di lingkungan RSMH.
"Besok akan kami konfirmasi di mana betul kejadiannya," sambungnya.
Pihak rumah sakit meminta maaf apabila informasi yang beredar menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak. Kemudian mengimbau agar tidak berspekulasi terlebih dulu dan menunggu klarifikasi resmi.
"Kami memahami bahwa informasi yang beredar dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak Oleh karena itu kami minta maaf. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menunggu klarifikasi resmi jika memang diperlukan. Apabila benar terjadi permasalahan yang bersifat pribadi antar individu, kami berharap hal tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan, tanpa mengganggu pelayanan kesehatan di RSMH," tandasnya.
Sentimen: negatif (100%)