Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Kudus, Roma
Tokoh Terkait
Rangkaian Upacara Wafatnya Paus Fransiskus, Sejak Pemakaman hingga Pemilihan Paus Baru
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Saat seorang Paus wafat, Gereja Katolik menjalankan rangkaian ritus dan tradisi yang telah diatur secara rinci. Rangkaian ini dimulai dari pengesahan kematian, penghormatan publik, pemakaman, hingga pemilihan Paus baru.
Paus Fransiskus sempat menyederhanakan beberapa bagian dari upacara ini, untuk menegaskan bahwa seorang Paus tetaplah seorang gembala, bukan tokoh duniawi penuh kemewahan.
Tiga tahapan utama tetap dijalankan, yaitu:
3 Tahap Utama Setelah Paus Wafat
1. Di tempat tinggal Paus
Jenazah Paus diperiksa oleh kepala layanan kesehatan Vatikan untuk memastikan penyebab kematian, kemudian disemayamkan di kapel pribadinya, bukan kamar tidur seperti sebelumnya.
Ini disesuaikan dengan tempat tinggal Paus Fransiskus yang berada di kediaman Santa Marta, bukan Istana Apostolik.
Jenazah dipakaikan jubah merah, mitra uskup, dan pallium (selempang wol liturgi). Sebuah lilin Paskah juga ditempatkan di dekat peti.
2. Di Basilika Santo Petrus
Jenazah dipindahkan ke Basilika Santo Petrus agar umat bisa memberikan penghormatan.
Litani Para Kudus dikumandangkan saat prosesi masuk, dan peti jenazah diletakkan secara sederhana menghadap umat, tidak lagi di atas panggung tinggi seperti tradisi sebelumnya.
3. Di tempat pemakaman
Malam sebelum pemakaman, peti ditutup dan disegel oleh camerlengo bersama para kardinal senior.
Koin khusus yang dicetak selama masa kepausannya, serta dokumen singkat tentang masa pelayanannya (disebut rogito) dimasukkan ke dalam peti.
Setelah pemakaman, dimulailah masa berkabung selama sembilan hari (novemdiales), sebelum konklaf dimulai untuk memilih Paus baru.
Perubahan Penting oleh Paus Fransiskus
Paus Fransiskus memperkenalkan sejumlah perubahan penting dalam tata cara pemakaman Paus. Perubahan ini dibuat untuk menekankan bahwa pemakaman seorang Paus adalah pemakaman seorang gembala Kristus, bukan pemimpin dunia yang penuh simbol kekuasaan. Berikut beberapa poin pentingnya:
Pemakaman tidak harus di Vatikan. Paus kini diperbolehkan memilih tempat peristirahatan terakhir di luar Vatikan. Peti jenazah lebih sederhana, hanya terdiri dari satu lapis kayu dengan bagian dalam dari seng. Ini menggantikan tradisi tiga lapis peti: kayu, timah, dan ek. Upacara dipermudah, tanpa terlalu banyak simbol kemewahan atau panggung tinggi, agar lebih menonjolkan kerendahan hati dan pelayanan. Siapa yang Memimpin Pemakaman?
Pemakaman Paus dipimpin oleh dekan Dewan Kardinal. Jika dekan berhalangan, maka digantikan oleh wakil dekan atau kardinal senior lainnya.
Saat ini, posisi dekan dipegang oleh Kardinal Giovanni Battista Re (91), dan wakil dekan adalah Kardinal Leonardo Sandri (81). Paus Fransiskus sendiri telah memperpanjang masa jabatan mereka.
Keinginan Pribadi Paus Fransiskus
Paus Fransiskus telah menyatakan ingin dimakamkan bukan di Basilika Santo Petrus seperti mayoritas Paus sebelumnya, tetapi di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma. Pilihan ini dilandasi devosinya yang kuat kepada ikon Maria di sana, Salus Populi Romani.
Ikon tersebut menggambarkan Bunda Maria berbalut jubah biru, menggendong Kanak-Kanak Yesus yang memegang kitab emas berhiaskan permata.
Setelah setiap perjalanan luar negeri, Paus Fransiskus selalu menyempatkan diri untuk datang ke basilika itu dan berdoa di hadapan ikon tersebut.
“Itu tempat devosi saya yang besar. Tempatnya sudah dipersiapkan,” kata Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara.
Setelah Pemakaman
Setelah prosesi pemakaman selesai, Gereja Katolik memasuki masa berkabung resmi selama sembilan hari yang dikenal dengan istilah novemdiales. Setelah itu, konklaf untuk memilih Paus baru akan dimulai. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Sentimen: positif (99.8%)