Sentimen
Positif (87%)
21 Apr 2025 : 12.09

Ekspor Indonesia Naik Pesat Ditopang Komoditas Logam dan Elektronik

21 Apr 2025 : 12.09 Views 7

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Ekspor Indonesia Naik Pesat Ditopang Komoditas Logam dan Elektronik

Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2025 mencapai US$ 23,25 miliar. Angka tersebut naik sebesar 5,95% dibandingkan Februari 2025 (month to month/mtm) dan naik 3,16% dibandingkan Maret 2024 (year on year/yoy).

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, ekspor migas pada Maret 2025 mencapai US$ 1,45 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 28,81% secara bulanan dan naik 2,56% secara tahunan. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor hasil minyak yang memberikan kontribusi 1,18% terhadap total ekspor.

Sementara itu, nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar US$ 21,8 miliar, tumbuh 4,71% secara bulanan dan naik 2,56% secara tahunan. Pertumbuhan ekspor nonmigas disumbang oleh peningkatan pengiriman komoditas bijih logam, kerak dan abu, besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektronik.

“Peningkatan ekspor Indonesia pada Maret 2025 secara bulanan terutama berasal dari lonjakan nilai ekspor nonmigas, khususnya pada komoditas logam dan produk elektronik,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (21/4/2025).

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas terbagi menjadi tiga kelompok utama. Pertama, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai US$ 570 juta, tumbuh 1,73% mtm dan melonjak 32,8% yoy. Kedua, sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$ 3,07 miliar, naik 16,96% mtm, tetapi turun 26,35% yoy. Sektor industri pengolahan menyumbang US$ 18,16 miliar, tumbuh 2,98% mtm dan 9% yoy.

Amalia menambahkan, kenaikan ekspor industri pengolahan terutama didorong oleh peningkatan ekspor logam dasar bukan besi, nikel, semikonduktor, aluminium, dan peralatan berbahan dasar besi.

Secara kumulatif, total ekspor Indonesia selama Januari–Maret 2025 tercatat meningkat 7,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencatat kontribusi sebesar 12,18%.

Sentimen: positif (87.7%)