Sentimen
Positif (47%)
20 Apr 2025 : 17.09

Di Tengah Investasi Startup Lesu, Populix Raih Pendanaan Rp 72 Miliar

20 Apr 2025 : 17.09 Views 10

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Di Tengah Investasi Startup Lesu, Populix Raih Pendanaan Rp 72 Miliar

Jakarta, Beritasatu.com - Perusahaan riset berbasis teknologi, Populix memperoleh pendanaan senilai US$ 4,3 juta atau setara Rp 72,34 miliar pada penutupan pertama putaran pendanaan Seri B. Pendanaan ini diperoleh di tengah lesunya iklim investasi perusahaan startup akibat tech winter beberapa tahun ke belakang.

Sepanjang 2024, laporan Data Vantage besutan DealStreetAsia mencatat total pendanaan yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan hingga 34% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan nilai investasi anjlok sekitar 66% atau senilai Rp 7,3 triliun. Penurunan ini bahkan menjadi yang terdalam di Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu mengatakan, melalui pendanaan Seri B tersebut pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melatih model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) agar proses riset dapat lebih cepat dan diandalkan.

"Melalui pendanaan ini, kami akan memperkuat fundamental bisnis kami dengan mengembangkan layanan, dan memanfaatkan teknologi untuk berinovasi di masa mendatang," kata Timothy, dalam keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

Selain itu, Timothy menuturkan, pihaknya juga tengah membangun synthetic respondents, persona buatan yang dihasilkan oleh mesin pembelajaran AI (machine learning) untuk meniru respons manusia dan memungkinkan proses pengumpulan data yang lebih cepat.

Menurutnya, kedua pengembangan ini perlu diprioritaskan agar para pemain industri dan pembuat kebijakan dapat memaksimalkan pemanfaatan AI untuk pelaksanaan riset mereka.

Sejak berhasil mendapatkan pendanaan Seri A pada 2022 lalu, ia mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap riset.

Salah satunya, meluncurkan layanan Policy & Society Research pada  2023 untuk membantu organisasi dan pemerintah dalam menganalisis sentimen publik, dampak kebijakan, dan tren ekonomi dan sosial.

Populix juga mengembangkan fitur NeXa, asisten riset berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu memandu pengguna dalam melakukan riset, mulai dari merancang dan membuat kuesioner, mengakses kumpulan responden sesuai target, hingga menarik kesimpulan.

Berkat berbagai pengembangan tersebut, Timothy menyampaikan bahwa total riset yang ditangani oleh Populix bertumbuh dua kali lipat pada 2024, dengan 65% di antaranya berasal dari klien berulang (recurring clients).

Ia menyatakan bahwa pihaknya juga berhasil memperluas cakupan industri, dengan menangani klien dari sektor telekomunikasi dan pemerintahan, yang menunjukkan rekam jejak pertumbuhan Populix di industri riset.

"Populix juga berharap dapat mengembangkan sayap ke Asia Tenggara, seiring dengan tingginya kebutuhan dari klien kami saat ini," ujar Timothy terkait investasi perusahaan.

Sentimen: positif (47.1%)