Sentimen
Negatif (100%)
20 Apr 2025 : 14.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Malang

Kasus: pelecehan seksual

Disebut Ada 4 Orang, Polisi Imbau Korban Pelecehan Oknum Dokter RS Persada Malang untuk Lapor - Halaman all

20 Apr 2025 : 14.10 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Disebut Ada 4 Orang, Polisi Imbau Korban Pelecehan Oknum Dokter RS Persada Malang untuk Lapor - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian menanggapi informasi tentang bertambahnya jumlah korban kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AY, seorang oknum dokter Persada Hospital Malang, Jawa Timur (Jatim).

Polresta Malang Kota lantas mengimbau bagi merasa menjadi korban pelecehan seksual oleh dokter, agar berani melapor ke polisi.

Sejauh ini, baru ada satu korban yang melaporkan kasus tersebut ke Polresta Malang Kota yakni wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), berinisial QAR (31).

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Yudi Risdianto mengatakan, pihaknya akan menerima laporan dan memastikan status korban aman.

"Kami akan menerima laporan tersebut. Imbauan kami terhadap masyarakat yang merasa menjadi korban tentang tindak pidana pelecehan segera melapor ke polisi. Supaya tidak berlarut-larut permasalahan tersebut," ujar Yudi kepada SuryaMalang.com.

"Kalau ada informasi korban lain, Polisi akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Kami akan mendalami, apabila memang betul, kami akan terima laporannya," lanjutnya.

Jumlah Korban Bertambah Jadi 4 Orang

Penasehat hukum korban QAR, Satria Marwan mengungkapkan, setidaknya ada tiga orang korban lain dengan terduga pelaku yang sama.

"Dan apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada empat korban dengan pelaku dokter yang sama. Saya tidak menyebutkan siapa korban lainnya," ujar Satria saat mendampingi korban QAR membuat laporan di Polresta Malang Kota, Jumat (18/4/2025).

"Yang pasti, modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," sambungnya.

Satria mengatakan, kliennya sudah menjalani pemeriksaan di Polresta Malang Kota dengan menceritakan kronologi dugaan pelecehan seksual dan menunjukkan sejumlah bukti berupa dokumen serta pesan pendek antara dokter AY dengan korban.

"Seperti dokumen yang menunjukan bahwa klien kami betul menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit. Kami juga menyerahkan cuplikan layar percakapan pesan pendek dari dokter," sebut Satria.

Untuk diketahui, dugaan pelecehan ini terjadi saat QAR berlibur ke Malang, meski berujung pada dirinya yang dirawat inap di Persada Hospital Malang, karena masalah kesehatan pada 27 September 2022 silam.

Satria pun mengungkapkan alasan kliennya baru berani menguak kasus ini ke publik setelah 2 tahun lebih dari kejadian.

Sebelumnya, kata Satria, QAR tidak berani buka suara karena khawatir dengan dirinya sendiri.

"Pemeriksaan lancar, itu ada satu saksi yang juga diperiksa. Kami juga sudah menjelaskan kronologi sejelas mungkin. Kejadian 27 September 2022," ucap Satria

"Prosesnya lancar, bukti-bukti sudah kami serahkan. Ini kurang hanya tinggal pemeriksaan visum. Ini masih menunggu jadwal dokter," imbuhnya.

Selain itu, Polresta Malang Kota melalui Unit PPA akan memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pelecehan seksual oleh oknum dokter ini.

Unit PPA juga akan memberikan pendampingan psikiater kepada korban.

Modus

Kasus dugaan pelecehan seksual kali ini diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025), dengan judul 'Viral dugaan aksi pelecehan yang terjadi di salah satu RS Swasta di Kota Malang'.

Unggahan tersebut berisi utas mengenai curhatan korban.

QAR bercerita,  kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi pada September 2022, saat ia berlibur ke Malang.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

Korban lalu mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," papar QAR.

Dalam pemeriksaan tersebut, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Namun, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.

Terduga pelaku AY lalu mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," sebut QAR.

Setelah itu, korban diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Namun karena kondisinya tak membaik, pada malam harinya, QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk diobservasi lalu dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Keesokan harinya pada 27 September 2022, hasil rontgen pasien akhirnya keluar.

QAR sempat terkejut karena yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.

Mulanya, korban QAR berpikiran positif karena hanya sekadar mengabarkan hasil rontgen.

Tetapi, AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," jelas QAR.

Ketika menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.

Saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Tabiat aneh pelaku pun mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," ungkap QAR.

"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," lanjutnya.

Setelah itu, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.

Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.

"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," jelas QAR.

"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," imbuhnya.

AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.

Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

Nasib Dokter AY

Persada Hospital Malang kini terus melakukan penyelidikan internal atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien yang diduga dilakukan oleh dokter AY.

Dokter AY juga telah dinonaktifkan untuk sementara waktu selama proses persidangan etik dan disiplin terhadap dirinya berlangsung.

Bukan itu saja, dokter AY juga terancam dipecat dari rumah sakit swasta di Malang tempatnya bekerja saat ini jika terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Polresta Malang Kota Usut Pelecehan Pasien Perempuan Oleh Dokter, Jumlah Korban Potensi Bertambah

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Benni Indo/Kukuh Kurniawan)

Sentimen: negatif (100%)