Sentimen
Positif (86%)
20 Apr 2025 : 13.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karawang

Tari Sipatmo, Tari Tradisional Betawi yang Muncul pada Abad ke-17

20 Apr 2025 : 13.00 Views 22

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

Tari Sipatmo, Tari Tradisional Betawi yang Muncul pada Abad ke-17

Memeh Karawang memiliki nama asli Tan Gwat Nio. Sebagai seorang seniman, karya-karyanya sangat berkontribusi dalam sejarah kebudayaan Betawi, khususnya tarian.

Sebelum menjadi seniman, Memeh Karawang berprofesi sebagai pedagang. Pasca masa penjajahan Jepang, ia seorang diri di Jakarta, sementara anak dan cucunya tidak diketahui keberadaannya.

Memeh Karawang bangkrut. Karena hanya bisa menari, ia kemudian mulai fokus kepada menari. Ia menciptakan tari sipatmo yang tercipta dari rumpun tari cokek.

Pada abad ke-19, tari sipatmo mulai banyak diminati dan bekembang semakin pesat. Seiring berjalannya waktu, tari sipatmo mulai bergeser fungsi yang sebelumnya sebagai pelengkap upacara adat menjadi tari pertunjukan.

Pada masa itu, masyarakat pada abad ke-19 lebih berminat pada pertunjukan yang lebih menarik dan ekspresif. Oleh karena itu, tari sipatmo bergeser fungsi.

Memeh Karawang meninggal sekitar 1988. Usai kepergiannya, tari sipatmo tidak pernah dipentaskan lagi. Selain karena sudah termakan zaman, masyarakat cenderung lebih berminat pada tari cokek yang berfungsi sebagai tari pergaulan.

Pada 2004, tari sipatmo kembali berkembang dengan diciptakannya tari shiu pat mo oleh Bang Entong Kisam, yang diketahui sebagai cucu Memeh Karawang. Tari shiu pat mo menggunakan fungsi tari sebagai tari pertunjukan di Bali. Dalam acara Parade Tari yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, tarian ini berhasil menjadi juara umum.

Penulis: Resla

Sentimen: positif (86.5%)