Sentimen
Positif (96%)
19 Apr 2025 : 22.21
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Hewan: Gajah

Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

19 Apr 2025 : 22.21 Views 48

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Ekonomi

Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Ekonomi-Perbankan dan Dosen Binus University, Doddy Ariefianto, menyebut Perang Dagang Amerika Serikat (AS) dan China ibarat dua gajah yang berkelahi.

Indonesia, jelasnya, berada di antara keduanya. Karena berada di antara dua gajah, Pemerintah Indonesia harus hati-hati mengambil langkah agar tak terinjak.

"Gajah sama gajah berantem. Kalau enggak hati-hati kita bisa keinjak-injak di tengah," ujarnya, Jumat, 18 April 2025.

Doddy pun menjelaskan bahwa penting untuk mendekati dua negara kekuatan ekonomi dunia tersebut. "Delicate situation, perlu approach simultan ke AS dan China,” tambahnya. "Kita harus bisa balance (seimbang),” ucapnya.

Doddy pun menegaskan bahwa Indonesia tak boleh terlalu dekat dengan salah satu pihak. Sebabnya, akan dipersepsikan sebagai musuh oleh pihak rival.

Terkait hubungan Indonesia dengan AS, ia menilai hubungan ini belum terlalu dekat. Untuk lebih dekat dengan AS, Pemerintah bisa mengimpor sejumlah komoditas strategis dari negara tersebut.

Sementara itu, China menyebut berada bersama Indonesia untuk menghadapi dampak tarif impor AS. Hal ini diungkapkan Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong dalam acara peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

“China siap berdiri bersama Indonesia untuk menjaga hak dan kepentingan kita yang sah, serta hak dan kepentingan komunitas internasional,” kata Wang.

Untuk menghentikan Perang Dagang AS-China, Doddy menilai bahwa Indonesia sebagai negara besar seharusnya bisa menggalang kekuatan netral bersama negara lain. Kekuatan ini diharapkan ini bisa menghentikan eskalasi konflik dua negara tersebut.

Respons Kadin

Hal senada terkait posisi Indonesia dalam Perang Dagang AS-China diutarakan juga oleh Kadin. Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mengutarakan bahwa Indonesia negara yang mengusung nonblok.

Oleh karenanya, maka Indonesia tak memihak salah satu kekuatan. Anindya pun menyebut AS dan China sebagai mitra dagang penting bagi Indonesia. Ia pun ingin menciptakan perdagangan internasional yang adil.

“Kedua-dua negara sangat penting dan kami selalu mengatakan bahwa kami juga ingin perdagangan yang lebih seimbang dan kami mengerti permintaan (setiap negara),” katanya.

Awal Mula Eskalasi

Perang Dagang AS-China mulai memanas sejak Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal 54 persen awal April untuk produk negara tersebut. Setelah keduanya saling membalas dengan menaikkan tarif tersebut, kini AS menetapkan 245 persen. Sedangkan China menetapkan 145 persen.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (96.8%)