Sentimen
Positif (97%)
19 Apr 2025 : 14.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Viral Pelajar Tenteng Sepatu Seberangi Sungai di Bogor, Warga Gotong Royong Bikin Jembatan Darurat - Halaman all

19 Apr 2025 : 14.58 Views 28

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Viral Pelajar Tenteng Sepatu Seberangi Sungai di Bogor, Warga Gotong Royong Bikin Jembatan Darurat - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam belasan pelajar menyeberangi sungai untuk bersekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial.

Tampak mereka berjalan bersama membelah rerumputan di tepi sungai.

Mereka kemudian menenteng sepatu dan menjinjing seragam untuk menyeberang.

Dengan hati-hati, belasan pelajar itu mengantre satu per satu agar tak terjatuh saat menapaki bebatuan yang terendam air.

Sesampainya di seberang, mereka duduk di tepi sungai untuk memasang kembali sepatu mereka.

Kondisi ini kemudian memantik perhatian warga yang merasa khawatir jika sungai mendadak meluap.

Sehingga mereka bekerja sama untuk membuat jembatan darurat yang terbuat dari bambu.

Video ini, kemudian menjadi viral setelah diunggah ulang oleh akun Instagram @bogor_update pada Jumat (18/4/2025).

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Sungai Cihideung, Kampung Sempur, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada Rabu (16/4/2025) sekira pukul 06.30 WIB.

Pelajar asal Desa Petir terpaksa harus menyeberangi sungai agar bisa sampai ke sekolah yang berlokasi di Kampung Cihideung, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Hal ini diungkapkan oleh Apriani, pelajar kelas 7 SMP Adi Bangsa.

“Iya saya setiap hari berangkat dan pulang nyebrang sungai. Sekolah saya di SMP Adi Bangsa. Itu ada di Kecamatan Ciampea. Rumah saya disini (Petir). Jadi saya pilih nyebrang sungai,” ujarnya.

Menurut Apriani, menyeberangi sungai bisa menyingkat waktu tempuhnya ke sekolah.

Sebab, jika melewati jalur kendaraan atau jalan raya akan terlalu jauh.

“Kalau lewat jalur yang satu itu ngejauhin. Kalau lewat jalan biasa itu harus menempuh jalur 30 menit,” ucap Apriani.

Pelajar lainnya, Rido yang juga bersekolah di SMP Adi Bangsa mengatakan, setiap harinya ia selalu menyeberangi sungai.

Bahkan dia memilih untuk memakai sendal terlebih dahulu agar sepatunya aman dari air sungai.

“Kalau saya juga nyebrang sungai setiap hari. Ya pakai sendal dulu dari rumah. Nanti pakai sepatunya di sekolah,” ujarnya.

Dengan menyebrangi sungai, ia tidak pernah telat tiba di sekolah.

“Lebih cepet lewat sini. Kalau lewat jalan raya muter,” ucapnya.

Warga sekitar mengaku, selalu melihat pelajar menyebrangi sungai di setiap pagi.

Kata warga, di lokasi tersebut, dulunya pernah ada jembatan kayu.

Namun, saat ini sudah rusak diterjang derasnya air sungai saat banjir.

“Kalau dulu pakai jembatan kayu. Tapi rusak. Sekarang belum ada lagi jembatan. Jadi, mereka (pelajar) nyebrang sungai,” kata warga berbincang dengan TribunnewsBogor.com di bibir sungai.

Sama seperti pelajar, ia berharap, ada jembatan permanen yang dibangun di aliran sungai.

Selain bisa mempermudah pelajar, jembatan permanen bisa digunakan warga di dua kecamatan.

“Ya sekalian aja gitu kalau dibangun jembatan permanen. Bisa dilewatin kendaraan juga. Jadi, warga yang disana (Cihideung Ciampea) mau kesini (Sempur Petir) gampang. Bisa lebih mudah juga gitu,” ucapnya.

Gotong royong bangun jembatan darurat

Aksi pelajar yang terpaksa menyeberangi sungai ini mengundang atensi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan jembatan sementara itu, Jumat (18/4/2025).

Jaro Ade mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kebutuhan infrastruktur warga dengan segera membangun jembatan penghubung antara Desa Cihideung dan Desa Petir di Kecamatan Dramaga.

"Kami akan membangun jembatan rawayan (red-tradisional) untuk mempermudah aksesibilitas pendidikan bagi siswa SD dan SMP di Kampung Sempur, Desa Petir, serta mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat sekitar," kata Jaro Ade di Cibinong, Sabtu (19/4/2025).

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berinisiatif membangun jembatan sementara dari bambu.

“Saya melihat langsung semangat warga, bahkan ada tokoh masyarakat yang dengan ikhlas menghibahkan lahannya untuk akses jalan. Ini luar biasa dan patut diapresiasi," papar Jaro Ade

Namun, ia menegaskan, jembatan tersebut bersifat darurat dan memiliki keterbatasan daya tahan, khususnya saat musim hujan atau banjir.

"Insya Allah, setelah saya tinjau langsung bersama camat, koramil, polsek, dan tokoh masyarakat, kami akan segera menindaklanjuti dengan membangun jembatan rawayan,” jelas Jaro Ade.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Potret Pelajar di Dramaga Bogor, Pilih Menyebrangi Sungai Agar Tak Telat Tiba di Sekolah dan Viral Pelajar di Dramaga Bogor Seberangi Sungai Mau Sekolah, Jaro Ade Janji Segera Bangun Jembatan. 

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunnewsBogor.com/Rahmad Hidayat, WartaKotaLive.com/Hironimus Rama)

Sentimen: positif (97%)