Sentimen
Negatif (98%)
17 Apr 2025 : 23.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mataram

Kasus: kekerasan seksual, KKN

Miris! Mahasiswi KKN Unram Dihamili Oknum Pegawai Kampus, Kini Harus Jadi Ibu di Tengah Proses Studi

17 Apr 2025 : 23.07 Views 3

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: News

Miris! Mahasiswi KKN Unram Dihamili Oknum Pegawai Kampus, Kini Harus Jadi Ibu di Tengah Proses Studi

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram) harus menanggung beban berat usai mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Alih-alih membawa pulang pengalaman pengabdian, ia justru pulang dalam kondisi hamil akibat diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh pegawai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unram.

Peristiwa memilukan ini terjadi di tengah kegiatan KKN di wilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat. Oknum pelaku berinisial S, yang merupakan pegawai LP2M, kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTB setelah penyelidikan mendalam.

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, mengungkapkan bahwa pelaku seharusnya menjalankan tugas sebagai pendamping dan pembimbing mahasiswa selama KKN.

Namun, kepercayaan itu malah disalahgunakan hingga berujung pada tindakan yang melanggar hukum.

"Dia diberi tanggung jawab oleh lembaga untuk mendampingi mahasiswa, tetapi malah melakukan tindakan yang menyebabkan peristiwa kekerasan seksual," jelasnya.

Sudah Melahirkan

Menurut informasi dari kepolisian, mahasiswi korban kini telah melahirkan anak hasil dari peristiwa tersebut. Kasus ini sontak menjadi perhatian publik, terutama di lingkungan kampus.

Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unram, Joko Jumadi, memastikan korban sudah mendapat pendampingan secara psikologis dan hukum.

"Ini bentuk komitmen kami untuk mewujudkan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual," ujarnya.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa program KKN yang seharusnya menjadi ruang pengabdian dan pembelajaran, bisa berubah menjadi mimpi buruk ketika oknum tak bertanggung jawab menyalahgunakan kekuasaan.

Kini, sang mahasiswi harus melanjutkan hidup sebagai ibu muda di tengah proses studi—sebuah kondisi yang tak seharusnya dialami oleh siapa pun di lingkungan akademik.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan seksual di ranah pendidikan tinggi.

Banyak pihak mendorong agar kampus memperkuat pendidikan tentang kekerasan seksual, meningkatkan pengawasan selama KKN, serta memperketat seleksi dan pengawasan terhadap pembimbing lapangan.

Sentimen: negatif (98.3%)