Sentimen
Negatif (57%)
17 Apr 2025 : 10.34
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Beijing, Tiongkok, Washington

Tarif Impor ke AS yang Naik Lagi! Tiongkok Geram, Tapi Bilang Nggak Takut Perang Dagang

17 Apr 2025 : 10.34 Views 29

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Tarif Impor ke AS yang Naik Lagi! Tiongkok Geram, Tapi Bilang Nggak Takut Perang Dagang

Jakarta: Amerika Serikat kembali bikin geger dunia dagang dengan menaikkan tarif impor barang dari Tiongkok hingga 245 persen. 
 
Kabar ini muncul langsung dari situs resmi Gedung Putih AS, yang menyebut bahwa kenaikan tarif ini adalah dampak dari “tindakan pembalasan” yang dilakukan oleh Negeri Tirai Bambu.
 
Langkah ini sontak memicu reaksi keras dari Tiongkok. Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok bahkan meminta para jurnalis untuk langsung mempertanyakan kebijakan itu ke pihak AS.
  Tiongkok: AS penyulut perang tarif Merangkum China Daily, Kamis, 17 April 2025, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, tak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa perang tarif ini awalnya justru dipicu oleh Amerika Serikat.

“China hanya mengambil langkah balasan yang perlu untuk melindungi hak dan kepentingan sah kami. Langkah kami sepenuhnya masuk akal dan sah,” ujar Lin.
 
Menurutnya, tarif yang dikenakan Tiongkok terhadap AS adalah respon logis dan proporsional atas tekanan dagang yang dilancarkan lebih dulu oleh Amerika.

Tiongkok tak ingin perang, tapi nggak takut juga! Lin Jian menegaskan bahwa posisi Tiongkok dalam konflik dagang ini sangat jelas. Mereka tidak mencari perang dagang, tapi juga tidak gentar jika harus menghadapinya.
 
“China tidak ingin berperang. Tapi kalau dipaksa, kami juga tidak takut,” katanya.
 
Pernyataan ini jadi sinyal keras bahwa Beijing siap melawan balik jika Washington tetap memilih jalur tekanan ekonomi ketimbang dialog terbuka. Seruan Tiongkok ke AS Di akhir pernyataannya, Lin menyampaikan bahwa jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini, maka caranya bukan dengan mengancam atau memeras.
 
“Kalau mau berdialog, lakukanlah di atas dasar kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” ucapnya.
 
Tiongkok membuka pintu untuk negosiasi, tapi menolak tunduk pada tekanan ekstrem yang belakangan sering jadi gaya diplomasi dagang AS.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: negatif (57.1%)