Sentimen
Negatif (98%)
14 Apr 2025 : 07.34
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Bekasi

Partai Terkait

Minta Surat Keterangan Lulus, Alumnus SMAN 20 Kota Bekasi Dimintai Uang Berkedok THR Megapolitan 14 April 2025

14 Apr 2025 : 07.34 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Minta Surat Keterangan Lulus, Alumnus SMAN 20 Kota Bekasi Dimintai Uang Berkedok THR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

Minta Surat Keterangan Lulus, Alumnus SMAN 20 Kota Bekasi Dimintai Uang Berkedok THR Tim Redaksi BEKASI, KOMPAS.com - Seorang alumnus SMAN 20 Kota Bekasi diduga menjadi korban pungutan liar (pungli) berkedok permintaan tunjangan hari raya (THR) oleh pegawai tata usaha sekolah berinisial BA. BA diduga mematok uang Rp 20.000 agar bisa mengeluarkan surat keterangan lulus korban. Keluarga korban kemudian melaporkan dugaan pungli ini kepada politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ronald Aristone Sinaga. Aduan tersebut lalu diviralkan Ronald melalui akun Instagram pribadinya, @brorondm. "Bro Ron, saya mau lapor kasus pungli di sekolah adek saya di SMAN 20 Kota Bekasi, surat keterangan lulus ditahan sama orang TU dan harus bayar," demikian isi pesan tangkapan layar keluarga korban yang diunggah Ronald, dikutip Kompas.com , Senin (14/4/2025). Kompas.com telah mendapat izin mengutip informasi yang diunggah Ronald. Dalam tangkapan layar lainnya menunjukkan bukti transaksi uang sebesar Rp 20.000 yang dikirim korban ke BA. "Terus kalau ngasih goceng (Rp 5.000), ceban (Rp 10.000), diketawain. Dia maunya Rp 20.000," demikian isi pesan yang diadukan keluarga korban ke Ronald. Secara terpisah, BA merasa difitnah atas informasi yang beredar. Ia mengatakan bahwa permintaan THR tersebut sekadar candaan. "Saya hanya murni gurauan spontan layaknya gurauan biasa," kata BA kepada Kompas.com . Ia juga menepis tudingan bahwa dirinya menertawakan besaran nilai uang yang diberikan agar bisa mengeluarkan surat keterangan lulus. "Saya tidak pernah sedikit pun menertawakan uang Rp 5.000, Rp 10.000 dan lain-lain, bahkan kepikiran tertawa saja tidak, seperti narasi yang telah dituliskan," jelas BA. BA menyatakan tidak pernah menahan surat keterangan lulus sebagaimana tudingan di media sosial. "Dengan sangat tegas mengatakan, saya tidak pernah menahan sedikit pun urusan surat menyurat atau apa pun yang berkaitan dengan siswa lantaran tidak memberi uang atau lainnya," imbuh dia. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (98.8%)