Sentimen
Negatif (100%)
11 Apr 2025 : 06.23
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Muak Dipaksa Perang, Ribuan Tentara Cadangan Israel Desak Netanyahu Akhiri Serangan Gaza - Halaman all

11 Apr 2025 : 06.23 Views 2

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Muak Dipaksa Perang, Ribuan Tentara Cadangan Israel Desak Netanyahu Akhiri Serangan Gaza - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – 1.000 tentara cadangan Angkatan Udara Israel  menyerukan tuntutan agar Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengakhiri serangan di Gaza.

Desakan ini diserukan oleh ribuan prajurit cadangan Israel yang masih aktif dan yang sudah pensiun, termasuk mantan panglima militer Dan Halutz, Kamis (10/5/2025).

Dalam tuntutannya mereka meminta agar tawanan Israel "segera dipulangkan"dari Gaza.

Adapun saat ini masih ada 59 sandera yang ditahan di Gaza, dengan sedikitnya 22 diantaranya masih hidup.

Mereka diharapkan dibebaskan dalam tahap kedua gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.

Namun secara mengejutkan Netanyahu melanggar gencatan senjata dengan kembali melancarkan serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret.

Netanyahu berdalih serangan dilakukan untuk menekan Hamas, akan tetapi tentara cadangan Israel menuding bahwa serangan ke Gaza saat ini sedang berlangsung untuk kepentingan Netanyahu.

Menurut mereka perintah perang yang dirilis Netanyahu hanya membuat tentara Israel  trauma lantaran dalam agresinya mereka dipaksa penggunaan taktik IDF.

Taktik-taktik IDF ini, disebutkan melanggar hukum internasional secara nyata yang justru menimbulkan trauma bagi kebanyakan personel Israel itu sendiri.

"Hanya kesepakatan yang dapat memulangkan sandera dengan aman, sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan sandera dan membahayakan prajurit kita," kata para prajurit cadangan, dikutip dari Anadolu.

Perang Gaza Hanya Kepentingan Netanyahu

Anggota oposisi Israel telah lama berpendapat bahwa perang di Gaza saat ini sedang berlangsung untuk "kepentingan politik dan pribadi."

Perang yang semula berdalih demi keamanan Israel kini juga menjadi alat politik Netanyahu.

Dimaksudkan untuk memungkinkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menjabat di tengah krisis politik dan hukum yang mengancam jabatannya.

"Hanya kesepakatan yang dapat mengembalikan sandera dengan aman. Sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan sandera dan membahayakan prajurit kami," kata para prajurit cadangan.

Israel Ancam Usir Prajurit yang Membelot

Merespon tuntutan yang dilayangkan tentara cadangan, Komandan Angkatan Udara Israel  mengancam akan mengusir sekitar personel yang membelot.

Termasuk 970 pilot, perwira dan prajurit yang tidak menarik tanda tangan mereka dari surat yang menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza.

“Sekitar 970 awak pesawat, beberapa di antaranya bertugas sebagai cadangan aktif, menandatangani surat yang menentang perang tetapi tidak menyerukan penolakan untuk bertugas.” ujar laporan media lokal Haaretz.

Dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin senior Angkatan Udara melakukan panggilan telepon pribadi kepada para anggota cadangan yang mendukung pesan tersebut.

Para komandan memberi tahu para anggota cadangan bahwa mereka akan dipecat jika menolak mematuhinya.

Meski telah diancam, namun hanya 25 penandatangan yang menarik nama mereka.

Sementara delapan lainnya meminta untuk menambahkan tanda tangan mereka.

(Tribunnews.com / Namira)

Sentimen: negatif (100%)