Sentimen
Mengenal Prostatitis, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Medcom.id
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta: Prostatitis adalah kondisi peradangan pada kelenjar prostat, organ kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan berperan penting dalam sistem reproduksi pria. Meski sering terjadi, terutama pada pria usia produktif hingga lanjut usia, prostatitis kerap kali tidak dikenali atau dianggap sepele karena gejalanya mirip dengan gangguan saluran kemih lainnya. Nyeri saat buang air kecil, sering ingin berkemih, nyeri di daerah panggul atau punggung bawah, serta gangguan fungsi seksual adalah beberapa tanda umum yang menyertainya. Penyebab Prostatitis Melansir dari laman Siloamhospital, prostatitis dibedakan menjadi empat jenis, yaitu prostatitis bakteri akut, prostatitis bakteri kronis, chronic pelvic pain syndrome, dan asymptomatic inflammatory prostatitis. 1. Prostatitis Bakteri Akut Prostatitis bakteri akut merupakan jenis prostatitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada prostat. Beberapa jenis bakteri yang kerap menyebabkan penyakit prostatitis adalah Escherichia coli, Neisseria gonorrhoeae (bakteri penyebab gonore), dan Chlamydia trachomatis (bakteri penyebab klamidia). Infeksi bakteri tersebut dapat menyebar melalui organ reproduksi atau saluran kemih di sekitar kelenjar prostat. Gejala yang dirasakan umumnya mendadak dan parah. 2. Prostatitis Bakteri Kronis Prostatitis bakteri kronis disebabkan oleh infeksi bakteri yang sama dengan prostatitis bakteri akut. Namun, infeksi prostatitis bakteri kronis akan berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan prostatitis bakteri akut. Selain itu, beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prostatitis bakteri kronis di antaranya: - Penyakit ginjal - Tuberkulosis (TB) - HIV/AIDS - Sarkoidosis - Infeksi cytomegalovirus 3. Chronic Prostatitis/Chronic Pelvic Pain Syndrome Chronic prostatitis adalah jenis prostatitis yang menimbulkan rasa nyeri pada area panggul dalam jangka waktu lama. Belum diketahui apa penyebab dari chronic prostatitis. Bahkan, saat melakukan pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya infeksi pada kelenjar prostat. Kendati demikian, beberapa kondisi yang diduga dapat memicu terjadinya chronic prostatitis adalah sebagai berikut: - Cedera pada saraf di sekitar prostat. - Stres. - Irritable bowel syndrome. - Pernah mengidap infeksi saluran kemih. 4. Asymptomatic Inflammatory Prostatitis Sama seperti chronic pelvic pain syndrome, asymptomatic inflammatory prostatitis adalah jenis prostatitis yang belum diketahui penyebab pastinya. Jenis prostatitis ini juga tidak menimbulkan gejala tertentu sehingga sering kali membuat penderitanya baru menyadari kondisi tersebut saat melakukan pemeriksaan prostat. Gejala Prostatitis Prostatitis menimbulkan gejala yang beragam sesuai dengan jenis serta tingkat keparahannya. Namun, sejumlah gejala umum dari penyakit prostatitis adalah sebagai berikut: - Demam dan menggigil. - Aliran urine melemah. - Urine berdarah (hematuria). - Urine berbusa dan berbau tidak sedap. - Sering buang air kecil, terutama di malam hari. - Nyeri saat buang air kecil. - Nyeri pada punggung atau perut bagian bawah. - Nyeri saat ejakulasi. Cara Mencegah Prostatitis Meski sulit dicegah, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya prostatitis dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan organ intim. Adapun sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prostatitis adalah sebagai berikut: - Menjaga berat badan ideal. - Menjaga kebersihan organ intim secara rutin. - Menghindari kebiasaan duduk terlalu lama. - Rutin berolahraga. - Melakukan hubungan seksual yang sehat dengan menggunakan kondom serta tidak bergonta-ganti pasangan. - Minum air putih yang cukup, yaitu kurang lebih 2 liter sehari. - Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh. - Manajemen stres dengan baik.
Jakarta: Prostatitis adalah kondisi peradangan pada kelenjar prostat, organ kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan berperan penting dalam sistem reproduksi pria.
Meski sering terjadi, terutama pada pria usia produktif hingga lanjut usia, prostatitis kerap kali tidak dikenali atau dianggap sepele karena gejalanya mirip dengan gangguan saluran kemih lainnya.
Nyeri saat buang air kecil, sering ingin berkemih, nyeri di daerah panggul atau punggung bawah, serta gangguan fungsi seksual adalah beberapa tanda umum yang menyertainya.
Penyebab Prostatitis
Melansir dari laman Siloamhospital, prostatitis dibedakan menjadi empat jenis, yaitu prostatitis bakteri akut, prostatitis bakteri kronis, chronic pelvic pain syndrome, dan asymptomatic inflammatory prostatitis.
1. Prostatitis Bakteri Akut
Prostatitis bakteri akut merupakan jenis prostatitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada prostat. Beberapa jenis bakteri yang kerap menyebabkan penyakit prostatitis adalah Escherichia coli, Neisseria gonorrhoeae (bakteri penyebab gonore), dan Chlamydia trachomatis (bakteri penyebab klamidia). Infeksi bakteri tersebut dapat menyebar melalui organ reproduksi atau saluran kemih di sekitar kelenjar prostat. Gejala yang dirasakan umumnya mendadak dan parah.
2. Prostatitis Bakteri Kronis
Prostatitis bakteri kronis disebabkan oleh infeksi bakteri yang sama dengan prostatitis bakteri akut. Namun, infeksi prostatitis bakteri kronis akan berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan prostatitis bakteri akut.
Selain itu, beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prostatitis bakteri kronis di antaranya:
- Penyakit ginjal
- Tuberkulosis (TB)
- HIV/AIDS
- Sarkoidosis
- Infeksi cytomegalovirus
3. Chronic Prostatitis/Chronic Pelvic Pain Syndrome
Chronic prostatitis adalah jenis prostatitis yang menimbulkan rasa nyeri pada area panggul dalam jangka waktu lama. Belum diketahui apa penyebab dari chronic prostatitis. Bahkan, saat melakukan pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya infeksi pada kelenjar prostat.
Kendati demikian, beberapa kondisi yang diduga dapat memicu terjadinya chronic prostatitis adalah sebagai berikut:
- Cedera pada saraf di sekitar prostat.
- Stres.
- Irritable bowel syndrome.
- Pernah mengidap infeksi saluran kemih.
4. Asymptomatic Inflammatory Prostatitis
Sama seperti chronic pelvic pain syndrome, asymptomatic inflammatory prostatitis adalah jenis prostatitis yang belum diketahui penyebab pastinya. Jenis prostatitis ini juga tidak menimbulkan gejala tertentu sehingga sering kali membuat penderitanya baru menyadari kondisi tersebut saat melakukan pemeriksaan prostat.
Gejala Prostatitis
Prostatitis menimbulkan gejala yang beragam sesuai dengan jenis serta tingkat keparahannya. Namun, sejumlah gejala umum dari penyakit prostatitis adalah sebagai berikut:
- Demam dan menggigil.
- Aliran urine melemah.
- Urine berdarah (hematuria).
- Urine berbusa dan berbau tidak sedap.
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Nyeri pada punggung atau perut bagian bawah.
- Nyeri saat ejakulasi.
Cara Mencegah Prostatitis
Meski sulit dicegah, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya prostatitis dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan organ intim. Adapun sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prostatitis adalah sebagai berikut:
- Menjaga berat badan ideal.
- Menjaga kebersihan organ intim secara rutin.
- Menghindari kebiasaan duduk terlalu lama.
- Rutin berolahraga.
- Melakukan hubungan seksual yang sehat dengan menggunakan kondom serta tidak bergonta-ganti pasangan.
- Minum air putih yang cukup, yaitu kurang lebih 2 liter sehari.
- Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Manajemen stres dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(PRI)
Sentimen: negatif (100%)