Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Institusi: Universitas Indonesia
Tokoh Terkait
Tarif AS momentum pemerintah mereformasi kebijakan
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi

Sumber foto: Antara/elshinta.com. Rhenald Kasali: Tarif AS momentum pemerintah mereformasi kebijakan Dalam Negeri Editor: Sigit Kurniawan Rabu, 09 April 2025 - 19:46 WIB
Elshinta.com - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menilai kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia, menjadi momentum bagi pemerintah melakukan reformasi sejumlah regulasi.
"Ini tidak hanya (dilihat) dari perdagangan, ekspor-impor, hambatan tarif, dan sebagainya. Secara keseluruhan harus dibenahi," kata Rhenald saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
"Pemerintah harus melihat juga bagaimana reformasi (harus dilakukan) pada penegakan hukum, hingga (regulasi soal) perburuhan," ujar dia menambahkan.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto pada Selasa (8/4/2025) meminta jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) menghapus kuota produk-produk impor, sehingga mempermudah kelancaran para pengusaha Indonesia dalam berusaha, terutama yang bermitra dengan pihak global.
Prabowo mengatakan langkah menghapus kuota impor perlu diterapkan sebagai bagian dari deregulasi yang ingin dijalankannya untuk menjaga persaingan usaha di Indonesia.
Di sisi lain, Rhenald menilai kebijakan pemerintah yang stabil dan kokoh dalam menyikapi aturan impor AS menjadi salah satu faktor utama kepercayaan pasar.
Ia mencontohkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penurunan pada pembukaan pasar modal pada Selasa (8/4/2025), hingga nilai tukar rupiah yang juga sempat melemah, merupakan reaksi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, serta adanya faktor internal maupun eksternal seperti perang dagang.
"IHSG turun itu cerminan kepercayaan (pasar), dan kepercayaan itu adalah sesuatu yang paling mahal," ujar Rhenald.
Untuk itu, Rhenald menilai Presiden RI Prabowo Subianto perlu melakukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih terstruktur dan dapat diperiksa secara bertahap bersama jajaran menterinya.
"Presiden harus benar-benar mempunyai tim yang setiap hari berpikir, mengeluarkan paket-paket deregulasi baru yang cepat, kalau bisa setiap minggu karena sekarang kita memerlukan informasi yang cepat menyusul kemajuan teknologi. (Paket-paket ini diharapkan) mementingkan keadilan, fairness, yang kemudian kita lihat dampaknya," kata Rhenald.
Sumber : Antara
Sentimen: positif (66%)