Sentimen
Negatif (100%)
10 Apr 2025 : 16.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pejagalan, Penjaringan

Kasus: pengangguran, penganiayaan

Cerita Tetangga soal 2 Balita Disekap dan Disiksa Pacar Ibu: Sering Dengar Cekcok Tiap Hari - Halaman all

10 Apr 2025 : 16.52 Views 8

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Cerita Tetangga soal 2 Balita Disekap dan Disiksa Pacar Ibu: Sering Dengar Cekcok Tiap Hari - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Dua balita berinisial M (3) dan adiknya E (2) menjadi korban penyekapan oleh pria berinisial EC (29) di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

EC merupakan pacar dari ibu kandung korban. Tetangga kos-kosan di Penjaringan lantas menceritakan kesaksiannya sering mendengar tangisan dari dua balita yang disiksa oleh pelaku.

Sansan (25), tetangga kos yang tinggal bersebelahan dengan kamar tempat tinggal pelaku dan korban, menjadi salah satu orang yang berulang kali mendengar cekcok di kamar tersebut.

Ia menyebut, sering mendengar suara gaduh dari kamar sebelah sekitar satu bulan belakangan, semenjak ibu korban dan pelaku tinggal di sana.

"Awal mula kejadiannya sih, mereka orang tinggal di sini sekitar satu bulanan, saya sering dengar cekcok setiap hari kayak berantem gitu, sering dengar juga tangisan anak kecil," kata Sansan kepada Tribun Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Puncaknya, Sansan mengaku mendengar suara benturan dari dinding kamar sebelah pada Jumat (4/4/2025).

Suara benturan itu kemudian disusul tangisan anak-anak yang terdengar kesakitan, yang belakangan diketahui bahwa kepala korban dibenturkan ke tembok oleh pelaku.

"Nah setelah itu, enggak lama kemudian, yang penghuni jaga kos itu datang ke atas, untuk mengecek keadaan situasi di atas, dan ternyata sampai atas posisi anak dua ini tuh sudah dikunciin sama pacar mamanya itu," ucap Sansan.

Kedua balita itu dikunci dari luar oleh pelaku pada Sabtu (5/4/2025).

Mereka ditelantarkan dengan kondisi penuh luka lebam di wajah dan badannya.

Kasus ini pun akhirnya dilaporkan ke polisi dan Chandra ditangkap pada Sabtu petang setelah dipancing untuk pulang ke kos-kosan oleh warga setempat.

"Pelakunya dipancing buat kembali ke kos. Kembali ke sini, dia ke atas habis itu di bawah sudah dikepung sama warga sini buat nangkap dia. Nggak lama kemudian mobil polisi datang dan dibawa ke polres," ucap Sansan.

Cerita Ibu Korban

Penyiksaan berujung penyekapan yang berulang itu terjadi di dalam kamar kos di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan.

Ibu korban mengatakan, terakhir kali EC melakukan penganiayaan pada Jumat (4/4/2025) lalu.

Saat itu, pelaku menganiaya kedua korban hanya karena mereka buang air besar di atas kasur kos-kosannya.

"Kejadian awalnya hari Jumat, pas kita lagi mau pulang beli makan, kan anak saya lagi saya ajarin buat potty training biar dia bisa kencing dan berak di toilet, cuma ini belum bisa ngomong juga kan namanya anak kecil kan masih belum bisa ngomong," ucapnya.

Pelaku yang tiba di kos kesal melihat kasurnya kotor, langsung menendang korban M.

Bukan hanya itu, EC juga menjambak rambut korban dan membenturkan kepalanya ke tembok.

Kejadian itu dilihat langsung oleh ibu korban. Namun, ia tidak berani melawan karena tak kuat meladeni tenaga pelaku.

Apalagi, ibu korban trauma karena dirinya juga sering kali dipukuli oleh pelaku.

Ibu korban kemudian kabur dari kos-kosannya ke sebuah apartemen di Jakarta Barat pada keesokan harinya, Sabtu (5/4/2025).

Ibu korban yang sudah merasa ketakutan tak bisa berpikir jernih, dirinya hanya bisa berdoa supaya anaknya yang masih tertinggal di kamar kos bisa selamat, sementara dirinya mencari bantuan.

Ia pun pulang dari apartemen itu dan langsung menceritakan segala perbuatan pelaku kepada sekuriti kos-kosan.

Pelaku diamankan oleh sekuriti kos dan warga setempat setelah sebelumnya "dipancing" untuk pulang ke kos-kosan itu oleh ibu korban.

Pada Sabtu petang, ibu korban mengirimkan pesan kepada EC, memintanya untuk pulang ke kos membicarakan hubungan mereka.

EC yang pulang langsung dikepung oleh sekuriti dan warga setempat.

Warga yang geram karena melihat pelaku pulang membawa cutter akhirnya meluapkan emosi dan menghakimi EC sebelum membawanya ke kantor polisi.

Sebelumnya, warga juga sempat membuka kamar kos sejoli itu dan mendapati kedua balita korban mendapat penganiayaan dengan disekap.

Balita M dan E ditelantarkan di kamar, sedangkan pintu kamar kos itu dikunci dari luar oleh pelaku.

Kondisi keduanya sangat memprihatinkan. Mereka mengalami luka lebam di wajahnya akibat dipukuli dan dibenturkan ke tembok oleh pelaku.

Saat ini, pelaku sudah diproses dan ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.

Pria pengangguran itu dijerat dengan pasal terkait kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Tetangga Sering Dengar Tangis 2 Balita Disiksa Pacar Ibunya dalam Kamar Kos di Penjaringan.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

Sentimen: negatif (100%)