Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pejagalan, Penjaringan
Kasus: pengangguran, penganiayaan
Sosok Pria Jakut yang Aniaya Anak Pacarnya: Dikenal Temperamental, Emosinya Meledak-ledak - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Metropolitan

TRIBUNNEWS.COM - Dua balita berinisial M (3) dan adiknya E (2) menjadi korban penyekapan oleh pria berinisial EC (29) di Penjaringan, Jakarta Utara.
EC merupakan pacar dari ibu kandung korban.
Dilansir Tribun Jakarta, berdasarkan penuturan ibu korban, EC tega menganiaya kedua anaknya hanya karena masalah sepele.
Selain itu, pelaku juga dikenal sebagai seorang pria yang temperamental.
Amarah EC kerap meledak-ledak tanpa sebab yang pasti.
Ibu korban menyebut, pelaku sering kali memukul kedua balitanya karena mereka buang air di kasur.
Selain itu, masalah sepele lainnya yang sebenarnya umum dilakukan anak-anak juga memicu amarah pelaku.
"Misalnya anak saya kalau ditanya nggak mau ngomong, digampar itu sama pelaku. Jadi hanya karena itu," ucapnya saat ditemui di kos-kosan tempat tinggalnya di Penjaringan, Rabu (9/4/2025).
Ibu korban mengaku sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan pelaku yang juga seorang duda sejak tahun 2023 lalu.
Selama ini, dirinya mengenal EC sebagai sosok temperamental, bukan hanya dengan kedua anaknya.
Ibu korban mengaku, EC juga memukulinya sepanjang mereka berdua tinggal bersama selama dua tahun.
"Emang sifatnya temperamen juga, jadi nggak bisa memprediksi, kalau misalnya yang menurut dia ibaratnya cuman salah kecil aja, kalau memang dia emosinya mau meledak dia bakal meledak."
"Pernah saya dipukul pakai gagang koper, ada besinya juga," ucapnya.
Kronologi Kejadian
Penyiksaan berujung penyekapan yang berulang itu terjadi di dalam kamar kos di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan.
Ibu korban mengatakan, terakhir kali EC melakukan penganiayaan pada Jumat (4/4/2025) lalu.
Saat itu, pelaku menganiaya kedua korban hanya karena mereka buang air besar di atas kasur kos-kosannya.
"Kejadian awalnya hari Jumat, pas kita lagi mau pulang beli makan, kan anak saya lagi saya ajarin buat potty training biar dia bisa kencing dan berak di toilet, cuman ini belum bisa ngomong juga kan namanya anak kecil kan masih belum bisa ngomong," ucapnya.
Pelaku yang tiba di kosan kesal melihat kasurnya kotor, langsung menendang korban M.
Bukan hanya itu, EC juga menjambak rambut korban dan membenturkan kepalanya ke tembok.
Kejadian itu dilihat langsung oleh ibu korban. Namun, ia tidak berani melawan karena tak kuat meladeni tenaga pelaku.
Apalagi, ibu korban trauma karena dirinya juga seringkali dipukuli oleh pelaku.
Ibu korban kemudian kabur dari kos-kosannya ke sebuah apartemen di Jakarta Barat pada keesokan harinya, Sabtu (5/4/2025).
Ibu korban yang sudah merasa ketakutan tak bisa berpikir jernih, dirinya hanya bisa berdoa supaya anaknya yang masih tertinggal di kamar kos bisa selamat, sementara dirinya mencari bantuan.
Ia pun pulang dari apartemen itu dan langsung menceritakan segala perbuatan pelaku kepada sekuriti kos-kosan.
Pelaku diamankan oleh sekuriti kos dan warga setempat setelah sebelumnya "dipancing" untuk pulang ke kos-kosan itu oleh ibu korban.
Pada Sabtu petang, ibu korban mengirimkan pesan kepada EC, memintanya untuk pulang ke kos membicarakan hubungan mereka.
EC yang pulang langsung dikepung oleh sekuriti dan warga setempat.
Warga yang geram karena melihat pelaku pulang membawa cutter akhirnya meluapkan emosi dan menghakimi EC sebelum membawanya ke kantor polisi.
Sebelumnya, warga juga sempat membuka kamar kos sejoli itu dan mendapati kedua balita korban penganiayaan disekap.
Balita M dan E ditelantarkan di kamar, sedangkan pintu kamar kos itu dikunci dari luar oleh pelaku.
Kondisi keduanya sangat memprihatinkan. Mereka mengalami luka lebam di wajahnya akibat dipukuli dan dibenturkan ke tembok oleh pelaku.
Saat ini, pelaku sudah diproses dan ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.
Pria pengangguran itu dijerat dengan pasal terkait kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Motif Eka Chandra Wijaya Aniaya 2 Balita Anak Pacarnya di Penjaringan, Pelaku Dikenal Temperamental.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Sentimen: negatif (100%)