Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank DKI
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Pramono Laporkan Gangguan Sistem Bank DKI ke Bareskrim, Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam Megapolitan 8 April 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/03/22/67decd710cd7b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Pramono Laporkan Gangguan Sistem Bank DKI ke Bareskrim, Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung akan melaporkan kasus gangguan sistem layanan Bank DKI ke Bareskrim. Pramono menduga kuat ada keterlibatan orang dalam dalam insiden yang mengakibatkan terganggunya layanan perbankan sejak akhir Maret 2025. “Laporkan ke Bareskrim, proses hukum, karena ini sudah keterlaluan. Tidak mungkin, tidak melibatkan orang dalam," kata Pramono dalam rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4/2025), sebagaimana disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @pramonoanungwa. Selain melapor ke aparat penegak hukum, Pramono juga memberhentikan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono. Keputusan itu diambil buntut banyaknya keluhan masyarakat atas layanan digital bank daerah tersebut. “Jadi, untuk itu, saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang,” ungkapnya. Pramono menginstruksikan agar kasus ini ditangani secara profesional tanpa intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. “Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu,” kata dia. Ia juga mengingatkan gangguan ini harus menjadi yang terakhir, tidak boleh ada kejadian serupa di masa mendatang. “(Gangguan layanan) ini yang terakhir. Tidak boleh lagi ada kejadian keempat,” kata Pramono. Ke depannya, Pramono ingin ada perubahan di tubuh Bank DKI. Ia bahkan berharap bank milik daerah ini bisa melantai di bursa saham (IPO) dalam waktu dekat. “Kalau bisa, Bank DKI ini IPO. Tidak mungkin diselesaikan satu setengah tahun. Maksimal enam bulan,” ujarnya. Sebelumnya, keluhan dari para nasabah Bank DKI mulai ramai sejak 29 Maret 2025. Banyak yang melaporkan tidak bisa melakukan transaksi via aplikasi JakOne Mobile, termasuk transfer antar bank, pembayaran QRIS, hingga tarik tunai di ATM Bersama di akun X (dulu Twitter). Pada 30 Maret, akun @unknown* mengunggah keluhannya di media sosial karena gagal bertransaksi menggunakan QRIS. Transaksi tidak tercatat namun saldo terpotong. Sementara saat Lebaran pada 31 Maret 2025, keluhan makin membesar. Akun @erza*22 mencurahkan kekesalannya karena tak bisa melakukan transaksi apapun sejak mudik. “Hey @bank_dki sampe kapan maintenance sistemmu? Dari mudik tanggal 29 sampe sekarang gak bisa transaksi antar bank, gak bisa bayar debit, gak bisa bayar QRIS, gak bisa tarik tunai ATM Bersama,” tulisnya. Pramono menegaskan bahwa dana nasabah tetap aman. Namun, ia menilai gangguan sistem yang berlarut ini tak bisa ditolerir, dan penanganannya harus menyentuh akar masalah, terutama di bidang IT. “Memang, kami sedang mendalami terutama hal yang berkaitan dengan IT. Hari ini maka kami rapatkan. Tentunya, kalau nanti Direksi dan juga jajaran Bank DKI sudah memberikan peta laporan secara lengkap permasalahan yang ada, saya dan Pak Wagub segera akan mengambil keputusan,” kata Pramono, Selasa. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (97.7%)