Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Hewan: Ular
Sambil Bawa Surat, Menhan Israel Klaim Punya Bukti Iran Danai Operasi Hamas hingga 500 Juta Dolar - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengklaim Israel memiliki bukti yang menunjukkan bahwa mendiang pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Yahya Sinwar dan panglima Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif, mendapatkan dukungan dari Iran untuk melaksanakan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Sambil membawa sebuah surat, Katz mengatakan dokumen yang dipresentasikan pertama kali itu memuat rekaman percakapan yang ditemukan di terowongan milik para pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza.
Ia mengatakan dokumen tersebut membuktikan adanya hubungan langsung antara Iran, Yahya Sinwar, dan Mohammed Deif, sebagai bagian dari dukungan Iran terhadap rencana Hamas.
Katz mengatakan korespondensi rahasia itu mengungkap permintaan Hamas akan dana sebesar 500 juta dolar dari Iran untuk mendanai Operasi Banjir Al-Aqsa.
"Deif dan Sinwar meminta komandan Pasukan Quds (pasukan khusus Garda Revolusi Iran) sebesar 500 juta dolar untuk menghancurkan Israel," kata Katz dalam video saat ia berkunjung ke unit intelijen Divisi Amshot pada hari Minggu (6/4/2025).
Menurut klaim Israel, surat itu juga merujuk pada permintaan dukungan keuangan bulanan sebesar 20 juta dolar selama dua tahun, dengan total 500 juta dolar.
Surat tersebut, yang menurut Katz dikirim dari para pemimpin Hamas ke Iran, isinya menyebutkan, "Pada tahap ini, kami sangat membutuhkan dukungan penuh Anda untuk memperkuat kemampuan kami yang terkuras dan mengembangkan kemampuan kami secara eksponensial."
Ia juga mengatakan bahwa kepala cabang Palestina dari Garda Revolusi Iran (IRGC), Izadi, menanggapi permintaan Mohammed Deif dan Yahya Sinwar dengan mengatakan, "Meskipun situasi ekonominya sulit dan rakyat Iran menderita, Iran akan terus memberikan dana kepada Hamas."
Menteri Pertahanan itu menambahkan bahwa pada bulan Juni 2021, mereka menulis hal itu akan terjadi dalam waktu dua tahun, dan itulah yang benar-benar terjadi dua tahun empat bulan kemudian–pada bulan Oktober 2023.
Katz menyimpulkan isi surat tersebut adalah penegasan niat Hamas untuk menghapus Israel dan mengubah wajah wilayah tersebut dengan bantuan Iran.
Dalam pernyataannya, Katz juga menuduh Iran mendanai kelompok lainnya di Lebanon, Suriah, Tepi Barat hingga Yaman.
"Iran adalah kepala ular, dan terlepas dari semua penyangkalannya, Iran masih mendanai dan mendorong kelompok di semua sektor, dari Gaza, melalui Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan sekarang juga Houthi di Yaman, dengan alasan keinginan untuk menghancurkan Israel," katanya, seperti diberitakan Sky News.
Hamas Bantah Tuduhan Israel: Surat Itu Aneh dan Palsu
Seorang pemimpin Hamas membantah bentuk dan isi pesan dalam surat yang dipresentasikan oleh Yisrael Katz.
Ia mengonfirmasi bahwa isi pesan itu aneh dan tidak benar.
"Dokumen yang diterbitkan oleh Menteri Pertahanan Israel mengenai hubungan Iran (dengan Hamas) adalah palsu," katanya kepada Al Arabiya.
Sebelumnya, Iran berulang kali membantah mengetahui Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Sentimen: positif (98.4%)