Abadikini.com, SOLOK — Warga Nagari Gantuang Ciri Kecamatan Kubung Kabupaten Solok punya tradisi yang unik. Salah satunya adalah tradisi Mangalah yang dilakukan pada hari Kamis 3 April 2025. Mangalah adalah kegiatan menangkap ikan di Sungai tanpa menggunakan alat maupun zat berbahaya terhadap ikan dan lingkungan. Acara itu dihadiri oleh Zulhendri selaku Wali Nagari Gantuang Ciri, Wentisa Datuak Rajo Intan selaku Ketua Kerapatan Adat setempat dan Disparbud Kab Solok.

“Sengaja ini dilakukan agar kita dapat mengedukasi warga bahwa menangkap ikan tanpa menggunakan alat maupun zat berbahaya bisa juga dapat ikan,” kata Zulhendri, Wali Nagari Gantuang Ciri, hari Kamis itu.

Kegiatan mangalah ini, kata Zulhendri, bukan hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga menjaga kebersamaan dan kearifan lokal. “Kami berkomitmen untuk menjaga kelestarian tradisi ini. Ke depan, penggunaan alat tangkap berbahaya seperti setrum dan potasium akan dikenakan sanksi tegas,” ujar Zulhendri.

Kegiatan seperti ini bukan hanya seru dan menyenangkan, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga dan bisa menarik perantau untuk pulang kampung,” katanya.

Dia menerangkan, kegiatan itu dimulai sekitar pukul 10 dengan menutup saluran air dan mengalihkan aliran air ke tempat lain. Setelah salat zuhur, acara resmi dimulai dengan masyarakat saling berebut menangkap ikan yang telah terkumpul.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan, Wirasto Datuak Rajo Ambun, mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam melestarikan tradisi mangalah.

“Tradisi seperti ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya. Kami dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan siap memberikan dukungan agar mangalah bisa semakin dikenal luas dan menarik wisatawan,” ungkap Wirasto Datuak Rajo Ambun.

Kegiatan mangalah akan berlangsung hingga Minggu sampai Senin (7/4/25), Pemerintah Nagari Gantuang Ciri berencana melakukan pelepasan bibit ikan untuk persiapan tahun depan. (Risko Mardianto)