Sentimen
Negatif (94%)
4 Apr 2025 : 15.22
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Perang Dunia II

Tokoh Terkait

Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman - Halaman all

4 Apr 2025 : 15.22 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Inggris, The Telegraph, dengan mengutip seorang pejabat senior Iran, mengatakan Teheran telah memutuskan untuk menarik pasukan militernya dari Yaman.

Pejabat tersebut mengatakan Iran juga menghentikan dukungannya terhadap kelompok Ansar Allah (Houthi) di Yaman.

Hal ini bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan udara sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), terhadap Houthi dan peringatan Presiden AS Donald Trump kepada Iran agar menghentikan dukungannya terhadap Houthi.

Pejabat Iran, yang identitasnya tidak diungkapkan oleh surat kabar tersebut, mengatakan keputusan ini dibuat untuk menghindari konfrontasi langsung dengan AS jika seorang tentara Iran terbunuh di Yaman.

"Teheran sedang mengevaluasi kembali kebijakannya terhadap kelompok proksi di kawasan tersebut, dengan fokus utamanya sekarang pada ancaman langsung dari Amerika Serikat," lapor The Telegraph.

Sumber tersebut menegaskan topik utama dalam pertemuan pejabat Iran saat ini adalah Donald Trump dan bagaimana menangani kebijakannya.

"Dalam semua pertemuan, pembicaraan berkisar pada Trump, dan tidak ada lagi pembahasan tentang kelompok regional yang sebelumnya kami dukung," kata pejabat itu kepada The Telegraph.

Houthi telah menjadi sasaran serangan hampir setiap hari dari AS sejak serangan terbaru mulai 15 Maret 2025.

Donald Trump menggambarkan serangan itu sangat sukses, dan mengatakan serangan itu menghancurkan target militer penting dan membunuh beberapa pemimpin militer Houthi.

"Pandangan di sini adalah bahwa Houthi tidak akan mampu bertahan, dan mereka sudah menjalani bulan-bulan terakhir atau bahkan hari-hari terakhir mereka, jadi tidak ada gunanya untuk tetap memasukkan mereka dalam daftar dukungan kami," kata pejabat itu.

"Mereka adalah bagian dari rantai yang bergantung pada (mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan) Nasrallah dan (Presiden Suriah yang digulingkan Bashar) Assad, dan mempertahankan hanya satu bagian dari rantai itu untuk masa depan tidak masuk akal," tambahnya.

Houthi telah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kapal perang AS di Laut Merah, termasuk kapal induk USS Harry S. Truman, yang memimpin operasi militer melawan Houthi.

Sejauh ini belum ada kapal yang terkena serangan, tetapi Angkatan Laut AS mengatakan tembakan Houthi merupakan tembakan paling hebat yang pernah dihadapi pelautnya sejak Perang Dunia II.

Kapal induk USS Carl Vinson, yang saat ini berada di Asia, sedang menuju Timur Tengah untuk mendukung kapal USS Harry S. Truman, seperti diberitakan Russia Today.

Sebelumnya, pada pertengahan Oktober 2023, Houthi menyatakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Houthi menargetkan Israel dan kapal-kapal menuju Israel dengan melewati Laut Merah.

AS yang merupakan sekutu utama Israel, membentuk koalisi Laut Merah bersama Inggris dan negara pendukungnya.

Pesawat tempur AS kemudian meluncurkan serangan udara terhadap Yaman utara dengan alasan menargetkan Houthi dan mendesaknya untuk menghentikan blokade terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

Serangan Houthi terhadap sempat berhenti pada 19 Januari 2025, menyusul perjanjian gencatan senjata yang disepakati oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel.

Namun, Houthi kembali menyerang Israel pada 14 Maret 2025 setelah Israel mengabaikan permintaan Houthi agar Israel membuka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan di Rafah.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sentimen: negatif (94.1%)