Sentimen
Negatif (79%)
2 Apr 2025 : 19.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ancol, Pademangan, Solo

Serba-serbi Libur Lebaran 2025, Bule Tawar Jagung Bakar Berujung Tak Bayar di Pantai Ancol - Halaman all

2 Apr 2025 : 19.58 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Serba-serbi Libur Lebaran 2025, Bule Tawar Jagung Bakar Berujung Tak Bayar di Pantai Ancol - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak pernah terbayangkan oleh Kojo (35) dirinya menjadi korban dari wisatawan nakal kala berjualan di Pantai Ancol, Jakarta Utara.

Pria yang sudah berdagang di kawasan itu mulai dari tahun 2008 tersebut mengalami kejadian apes namun menggelitik baginya.

Kojo yang pada momentum libur lebaran 2025 menjual jagung bakar dan aneka makanan lainnya itu menjadi korban penipuan oleh wisatawan asing alias Bule.

Mulanya, Kojo mengatakan jika wisatawan itu bertanya-tanya harga jagung bakar, bahkan, dia sempat menawar satu buah jagung bakar itu seharga Rp 10 ribu dari harga jual Rp 20 ribu.

Pria asal Solo itu pun sejatinya tetap melayani sang wisatawan tersebut. Namun, bule yang merupakan seorang perempuan itu justru pergi begitu saja.

"Dia sudah bawa jagungnya pergi, terus balik lagi dan tanya ke saya 'Saya sudah bayar belum?'," cerita Kojo, saat ditemui, Rabu (2/4/2025).

"Saya bilang ke dia pakai bahasa Inggris. 'Belum, tadi anda belum bayar'. Tapi justru dia ngotot bilang kalau sudah bayar. Ya, saya ketawa saja, saya ikhlasin," imbuhnya.

Kojo, bukan baru kemarin sore berdagang di kawasan Ancol. Dia sudah lebih satu dekade berada di lokasi itu.

Buih dari kerja kerasnya, dia pun kini memiliki empat kedai makanan atau gerai serba ada di Ancol.

Tidak hanya soal pekerjaan, Kojo pun mengatakan jika menemukan pendamping hidupnya di Ancol.

"Saya dari 2008 di sini, sampai ketemu istri ya di sini juga. Dari Ancol belum kaya sekarang dan seramai ini," kata Kojo.

Dalam setiap momentum lebaran, Kojo pun mengaku tidak pernah absen berdagang. Dia lebih dulu pulang ke kampung halaman ketika memasuki bulan ramadan.

Hal tersebut, menurut Kojo, harus dilakukan untuk meraup untung ketika masa-masa lebaran.

"Kalau lebaran ya harus (berdagang). Karena momentum ramainya Ancol kan nggak banyak. Ya cuma libur lebaran, sekolah, tahun baru. Mungkin itu yang memang ramai," ungkap pria yang tinggal di kawasan Pademangan itu.

Sentimen: negatif (79.8%)