Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Kab/Kota: Bantul, Palu, Probolinggo, Sleman
Kasus: pembunuhan
Ini Motif Pria Asal Probolinggo Bunuh Driver Taksi Online di Bantul
Espos.id
Jenis Media: Jogja

Esposin, BANTUL – Teka-teki pembunuhan sadis yang menimpa seorang pengemudi taksi online bernama Juremi di Tamanan Wetan, Banguntapan, Bantul, pada Jumat (21/3/2025) akhirnya terpecahkan. Pelaku mengaku membunuh pria berusia 20 tahun itu karena membutuhkan uang untuk biaya hidup.
Kasatreskrim Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara, mengatakan tersangka berinsial YA, 30, warga Probolinggo, Jawa Timur, itu sebelumnya telah mengenal korban karena telah tiga kali memesan taksi online korban. Satu kali pemesanan dilakukan melalui palikasi, sedangkan dua kali pemesanan dilakukan secara langsung atau offline kepada korban.
Saat itu, tersangka memesan taksi online untuk diantarkan ke Hotel Santoso. Sesampainya di hotel tersebut, tersangka memukul korban dengan menggunakan palu. Setelah itu, kendaraan tersebut dikemudikan hingga depan Cafe Rumi, Jl. Ringroad Selatan, Tamanan Wetan, Banguntapan, Bantul.
Saat itu korban yang masih sadarkan diri mengarahkan setir mobil ke arah kiri dan kendaraan tersebut menabrak pembatas jalan lalu mengalami ban bocor. Saat ditangkap polisi, tersangka mengakui perbuatannya.
"Tersangka melakukan perbuatannya dengan mempersiapkan sebuah palu yang dibawa dan disimpan dalam tas yang digunakan tersangka untuk menganiaya korban supaya tersangka dapat mengambil barang milik korban," katanya di Polres Bantul, Selasa (25/3/2025).
Dia menuturkan tersangka berniat menguasai barang milik korban antara lain dompet korban dan mobil Toyota Calya warna orange berpelat nomor AB 1839 GI yang digunakan korban untuk menarik taksi online.
Namun, lantaran mobil yang mereka tumpangi mengalami kebocoran ban, tersangka pun meninggalkan korban dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobil. Setelah itu tersangka menginap di salah satu penginapan di Janti, Sleman.
Dia mengaku tersangka melakukan perbuatannya karena membutuhkan biaya hidup. Tersangka selama ini datang ke Jogja untuk mencari pekerjaan, namun tersangka tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Karena itu tersangka melakukan perbuatan tersebut dengan tujuan menguasai barang korban.
Sementara tersangka YA mengaku melakukan perbuatan tersebut karena terpaksa. "Saya kepepet, tidak punya uang sama sekali. [Uang] buat sehari-hari, [alasan melakukan perbuatannya] sambil menunggu setelah lebaran ada lowongan kerja," katanya.
Dia mengaku berniat menguasai kendaraan korban untuk dijual secara online. Namun niatnya terhenti lantaran ban mobil tersebut bocor.
Sentimen: neutral (0%)