Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Event: CFD
Kab/Kota: Dukuh, Kartini, Sragen
Tokoh Terkait
Seribuan Tukang Becak Hingga Kuli Gendong Dapat Sembako dari Bupati Sragen
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SRAGEN—Sebanyak 1.945 orang pekerja informal di lingkungan Kota Sragen mendapat paket sembako dari Bupati Sragen Sigit Pamungkas. Mereka antre membawa kupon khusus untuk ditukarkan dengan satu paket sembako di Pendapa Sumonegaran Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sragen, Selasa (25/3/2025). Pembagian paket sembako itu dilaksanakan secara drive thru sehingga tidak sampai terjadi antrean Panjang.
Kondisi berjubel terjadi di pintu gerbang masuk kompleks Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sragen. Mereka membawa sepeda motor dan becak yang menginginkan segera memasuki pendapa untu menukarkan kupon sembako. Ada pula sejumlah emak-emak yang duduk lesehan di paving depan pintu gerbang itu yang mengharap bisa mendapat bantuan sembako itu tetapi mereka tak memiliki kupon. Mereka ini tidak masuk dalam kelompok yang sebelumnya sudah ditetapkan untuk mendapatkan paket sembako itu.
Bagian Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Sragen sudah memetakan kelompok penerima paket sembako itu yang terdiri atas tiga kelompok, yakni kelompok I terdiri atas tukang becak kayuh, tukang becak disel, kusir bendi, dan tukang parker yang jumlahnya 864 orang; kelompok II terdiri atas kuling panggul, manol, kebersihan pasar, dan pedagang kaki lima sebanyak 728 orang; dan kelompok III terdiri atas petugas kebersihan, petugas lingkungan asri, pemulung, dan PKL Taruna sebanyak 353 orang. Pembagian kupon atas tiga kelompok tersebut dikoordinasi lima organisasi perangkat daerah (OPD), yaitu Dinas Perhubungan; Dinas Koperasi, Usaha kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag); Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru); Dinas Lingkungan Hidup (DLH); dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sragen.
Seorang juru parkir tampak berjalan pincang dengan bantuan kayu sebagai teken sembari menjinjing paket sembako yang cukup berat. Ia mengenakan sepatu boot dengan seragam kebesarannya warna oranye. Sajiman, nama juru parkir di Pasar Bunder Sragen. Warga asal Jatitengah, Kecamatan Sukodono, Sragen, itu sudah puluhan tahun menjadi juru parir pasar.
“Saya jadi tukang parkir itu sejak zaman Bupati Pak Untung [Untung Wiyono]. Penghasilannya pas-pasan, yang penting ada setoran. Nilai setorannya sehari Rp10.000. Saya biasa pulang sepekan sekali sehingga tidurnya ya di wilayah pasar,” kata Sajiman.
Sajiman sangat berterima kasih atas bantuan paket sembako dari Bupati Sragen. Setelah melihatnya, Sajiman mengatakan isinya komplit. “Nanti sampai di rumah tinggal ngliwet [menanak nasi] karena ada berasnya. Saya dapat kupon dari petugas yang biasa menarik setoran parkir,” ujarnya.
Demikian halnya dengan Sumini, 68, warga Dukuh Grengseng, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Sragen. Sumini bekerja sebagai kuli gendong di Pasar Bunder Sragen selama 35 tahun. Biasanya berangkat dari rumah diantar suaminya hingga depan Kecamatan Gesi. Kemudian dari Kecamatan Gesi ke Sragen naik bus pedesaan dengan ongkos Rp7.000. Kalau pulang pergi, Sumini harus menyisihkan uang Rp14.000.
“Terima kasih Pak Bupati. Sembako ini bisa untuk kebutuhan keluarga dan anak-cucu karena masih tinggal satu rumah,” kata Sumini yang sudah lanjut usia.
Karena usianya yang sudah uzur maka kekuatannya sebagai kuli gendong sedikit berkurang. Dalam sehari, Sumini hanya dapat uang Rp17.000-Rp20.000. Dengan kondisi ekonomi sekarang, Sumini mengeluh permintaan kuli gendong kian sepi. Hasil jerih payahnya tidak seberapa karena kalau penghasilan Rp17.000 dikurangi dengan ongkos transportasi Rp14.000 maka hanya tersisa Rp3.000. Kendati dapat sedikit, Sumini masih bisa tersenyum dan bersyukur masih bisa membeli beras sedapatnya.
“Yang penting pulang itu dapat beras. Kalau dapatnya setengah kg ya tidak apa. Dapat 1 kg juga tidak masalah. Ya sedapat-dapatnya. Saya di rumah juga tidak punya tegalan atau sawah. Biasanya berangkat puku 07.30 WIB nanti pukul 13.30 WIB sudah pulang,” jelas dia.
Sementara Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyampaikan Pemkab SRagen membagikan paket sembako kepada masyarakat kecil, seperti tukang becak, tukang sapu jalan, pedagang kecil, dan seterusnya yang ada di sekitar Rumah Dinas Bupati Sragen. Dia mengatakan pembagian paket sembako itu sebagai ungkapan tali asih Pemkab Sragen kepada mereka saat menjelang Idulfitri.
“Paket sembako itu merupakan bantuan dari sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD). Kami membagikan sembako juga di saat zuhur dan asar keliling. Kemudian kami juga memberikan paket sembako kepada masyarakat di seputaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Tanggan, Gesi, Sragen. Mereka yang terdampak pengelolaan sampah di TPA mendapat santunan dan tali asih,” jelas Bupati.
Daftar penerima paket sembako di Pendapa Sumonegaran Sragen
1. Tukang becak kayuh 121 orang
2. Tukang becah disel 167 orang
3. Tukang bendi Alun-alun Sragen 14 orang
4. Paguyuban parker 562 orang
5. Buruh gending di Pasar Bunder Srage 128 orang
6. Kuli panggul di Pasar Bunder Sragen 74 orang
7. Manol Pasar Sukowati Ngangon 7 orang
8. Petugas kebersihan pasar 115 orang
9. PKL pasar tiban 100 orang
10. PKL CFD Jalan Raya Sukowati Sragen 150 orang
11. PKL Masaran Sragen 8 orang
12. PKL Taman Krido Anggo 24 orang
13. PKL di SDN 4 Sragen, SDN 8 Sragen, dan SMAN 1 Sragen 60 orang
14. PKL Kartini Sragen 52 orang
15. PKL Mainan eks SD Mojo 10 orang
16. Petugas Kebersihan Taman 63 orang
17. Petugas Parkir Krido Anggo 23 orang
18. Petugas Lingkungan Asri Sentosa 117 orang
19. Petugas Kebersihan 93 orang
20. Pemulung dan Pengumpul Sampah TPA 42 orang
21. PKL Taruna 15 orang
Total 1.945 orang
Sumber: Bagian Kesra Setda Sragen. (trh)
Sentimen: neutral (0%)